(Vibizmedia – Nasional) Penugasan kepada Perum Bulog oleh Menteri Pertanian untuk menghentikan impor jagung untuk industri pakan dinilai terlalu mendadak dan tidak mengunakan surat resmi penugasan.
Ketua Umum Gabungan Perusahaan Perunggasan Indonesia (GAPPI) Anton J. Supit mengatakan kebijakan Menteri Pertanian tanpa pemberitahuan tersebut membuat para importir jagung kewalahan.
Dengan kerugian yang dialami oleh pengusaha sebesar miliaran rupiah, selain itu impor di pelabuhan terkantung-katung tanpa diketahui dengan jelas kapan harus dibongkar sebanyak 483.185 ton, ungkap Anton, Sabtu (8/8).
Desakan asosiasi para pengusaha, membuat Menteri Pertanian Amran Sulaiman akhirnya memberikan izin pembongkaran terhadap jagung impor di pelabuhan dengan catatan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) melakukan pengawasan.
Setiap penugasan, harusnya melalui instruksi Presiden (Inpres) dan melibatkan Kementerian Pertanian dan instansi lainnya yang terkait. Senin (10/8), rencana akan diadakannya penandatanganan nota kesepahaman untuk mengendalikan jagung impor agar tidak mematikan produksi jagung dalam negeri.
Penghentian impor jagung secara mendadak justru akan kontraproduktif bagi pertumbuhan ekonomi nasional karena tidak bisa dimanfaatkannya untuk industri pakan, jagung impor, akan sulit mendapatkan bahan baku pakan, sehingga berdampak terhadap harga pakan di tingkat peternak.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela
Pic : Antara