(Vibizmedia – Nasional) Dalam mewujudkan pembangunan jaringan transportasi massal yang bukan hanya sekedar wacana, Pemerintah pusat dan pemerintah daerah mulai merealisasikan pembangunan transportasi kereta api secara besar-besaran.
Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan kereta api menjadi angkutan massal yang akan menjadi tulang punggung transportasi nasional pada masa depan.
Adanya laporan yang menjelaskan antusiasme pemerintah daerah untuk mewujudkan transportasi kereta api, sejumlah daerah yang telah melakukan studi kelayakan khususnya daerah-daerah yang belum memiliki jaringan kereta api.
Pemerintah menargetkan tahun 2019, kereta api dapat mengangkut 14% penumpang dan 6% barang, setelah melewati lebih dari 150 tahun sejak proyek pertama kereta api di Indonesia pada tahun 1864, kereta api belum mengalami kemajuan besar dimana, saat ini kereta baru mengangkut sebesar 7% penumpang dan 0,8% barang.
Untuk memperkuat antusiasme pemerintah, Kementerian Perhubungan berencana membangun jaringan kereta api di Kalimantan dan Sulawesi sepanjang 4.200 kilometer yang ditargetkan selesai pada tahun 2019. Proyek pembangunan jaringan rel kereta Kalimantan dan Sulawesi dengan nilai investasi sebesar Rp 54,15 triliun ini, akan dibiayai sepenuhnya oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Tahun 2014 lalu, ada bagian proyek rel trans Sulawesi yang sudah groundbreaking yaitu rute Makassar – Parepare sepanjang 143 kilometer. Pembangunan jalur kereta tersebut terdiri :
Jalur kereta Sulawesi sepanjang 1.772 kilometer, senilai Rp 31,25 triliun
Jalur kereta Kalimantan sepanjang 2.428 kilometer, senilai Rp 22,9 triliun
Dengan masih dilakukannya tahap studi kelayakan, nilai proyek masih dapat mengalami perubahan yang disebabkan karakteristik geografis kedua lokasi yang berbeda sehingga dapat mempengaruhi biaya konstruksinya dan nilai tersebut belum termasuk biaya tanah, ungkap Kepala Sub Bagian Humas dan Kerja Sama Luar Negeri Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Joice Hutajulu, Kamis (13/8).
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela
Pic : Antara
