
(Vibizmedia – Nasional) Minat masyarakat Indonesia untuk memiliki rekening tabungan di institusi keuangan yang formal seperti perbankan tergolong masih rendah dan Indonesia merupakan salah satu Negara di ASEAN dengan perkembangan inklusi keuangan masih cukup rendah.
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa kondisi saat ini, baru 54% rakyat Indonesia yang memiliki akses terhadap lembaga keuangan resmi dan masih ada 46% lagi rakyat yang perlu dijangkau lembaga keuangan resmi seperti bank.
Kedepannya Presiden ingin semua rakyat bisa bersentuhan dengan lembaga keuangan resmi, sehingga menjadi keterhubungan ini menjadikan rakyat sebagai subyek aktif dalam menggerakkan ekonomi, bukan sebagai obyek,ungkap Presiden, saat peresmian Indonesia Banking Expo 2015 di Jakarta Convention Center, Rabu (9/9).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai pengetahuan masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah tentang literasi keuangan masih rendah, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Agus Sugiarto mengatakan bahwa hal tersebut disebabkan tidak banyak masyarakat yang mengerti pengelolaan keuangan.
OJK menargetkan pertumbuhan masyarakat yang melek literasi keuangan bertambah 2% setiap tahunnya dengan cara untuk mendorong langkah edukasi informasi mengenai sektor jasa keuangan dengan menggandeng 41 pelaku usaha jasa keuangan termasuk bank, perusahaan pembiayaan, perusahaan asuransi, dana pensiunan dan asosiasi di sektor jasa keuangan.
Rully/VMN/Journalist
Editor : Mark Sinambela