Bukan berita yang asing lagi jika saat ini produk ekspor Indonesia “terancam” pangsanya oleh Vietnam. Hal ini nampaknya bukan omong kosong belaka, pasalnya jika kita melihat data historis ekspor dari Negara Asia Tenggara ke Amerika Serikat (AS) pada tahun 2014 lalu, Vietnam menduduki peringkat teratas sebagai negara eksportir terbesar bagi AS. Pada tahun lalu, Vietnam tercatat mengekspor barang ke AS dengan nilai ekspor mencapai USD28,64 miliar. Sementara Indonesia, yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan anggota G-20, hanya mengekspor barang senilai USD16,52 miliar ke AS pada periode yang sama.
Akibat krisis keuangan global, perlambatan ekonomi di Tiongkok yang mengakibatkan rendahnya harga komoditas, maka besaran ekspor Indonesia terus-menerus mengalami penurunan sejak tahun 2011, dari yang semula tercatat USD203,49 miliar pada tahun 2011 hingga menjadi USD176,29 miliar pada tahun 2014 atau turun 3,43 persen. Perlu diketahui, produk yang diproduksi Vietnam dan Indonesia relatif sama dan juga menghadapi tantangan yang serupa sehingga kompetisi ekspor keduanya sangatlah ketat, yang membedakan adalah nilai ekspor Vietnam terus bertumbuh, sedangkan ekspor Indonesia menurun. Adapun, peningkatan nilai ekspor tajam Vietnam tercatat pada telepon genggam canggih, barang-barang elektronik, tekstil, dan sepatu.