
(Vibizmedia – Nasional) Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan tantangan berat yang dihadapi oleh pemerintah di sektor keuangan di tahun 2015 lalu.
Presiden Joko Widodo mengakui bahwa banyak orang maupun pengamat yang meragukan realisasi APBN. Hal ini membuat dirinya bekerja keras mulai dari pagi sampai dengan tengah malam untuk mengontrol penerimaannya.
Presiden sampaikan bahwa realisasi pendapatan negara sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp 1.491 triliun atau sebesar 84,7%, dari sisi penerimaan pajak mencapai Rp 1.235,8 triliun atau sebesar 83%, dari penerimaan non pajak sebesar Rp 252,4 triliun atau sebesar 93,8% ditambah penerimaan hibah kurang lebih Rp 3 triliun, ungkapnya Senin, 4 Januari 2015.
Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah agar ketakutan yang diperkirakan oleh sebagian banyak orang, tidak terjadi, oleh karena deregulasi yang dikeluarkan setiap minggu atau setiap 2 minggu oleh pemerintah.
Selain itu, Presiden juga menambahkan bahwa pada saat-saat sulit menjadi kesempatan bagi dirinya untuk merombak total tatanan-tatanan dalam pemerintah. Sedangkan dari serapan belanja negara berhasil mencapai Rp 2.810 triliun atau sebesar 91,2% hanya meleset sedikit dari perkiraan sebesar 92-93%.
Dari hasil pencapaian selama tahun 2015, terdapat selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran atau dikenal sebagai Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenan (SILPA) sebesar Rp 10,8 triliun.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela