
(Vibizmedia – Nasional) Pengurus Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Senin (20/6) untuk memberikan dukungan terhadap Pemerintah terkait program Nawacita kemaritiman melalui pendidikan dan pelatihan di bidang maritim.
Sri Tutie Rahaya mengatakan bahwa Polimarin siap meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan di bidang maritim serta akan meningkatkan produktivitas sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi yang dibutuhkan.
Sri sampaikan bahwa Polimarin mempunyai kewenangan untuk mengeluarkan 11 sertifikat internasional untuk pelaut di bawah Internasional Maritime Organization, ungkapnya usai bertemu Presiden di Kantor Presiden, Senin (20/6).
Dalam kesempatan tersebut, Sri Tutie Rahayu juga mengungkapkan bahwa para lulusannya sudah terserap di dunia kerja dan bahkan banyak permintaan dari luar negeri. Namun demikian, Sri menuturkan bahwa pihaknya memprioritaskan agar para lulusan dapat terserap di Indonesia.
Lebih lanjut, pihak Polimarin juga berencana menyematkan penghargaan kepada Presiden Joko Widodo sebagai Bapak Maritim Indonesia karena telah berjasa dalam mencanangkan poros maritim dunia.
Penyematan penghargaan tersebut direncanakan dilakukan bersamaan dengan perayaan hari maritim dunia yang jatuh pada tanggal 29 September berbarengan dengan perayaan hari maritim dunia, yang rencana akan dipusatkan di Polimarin dan Semarang, ungkap Sri.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan untuk meningkatkan pendidikan vokasi yang di antaranya adalah pendidikan yang menyangkut kemaritiman.
Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan sepuluh politeknik untuk membentuk sumber daya manusia yang siap pakai. Pada tahun ini, pihak Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah menyiapkan sepuluh pendidikan vokasi atau politeknik untuk menyiapkan sumber daya yang siap pakai yaitu di bidang kemaritiman, di bidang material, di bidang elektronik, bidang pembuatan kapal, bidang pangan maupun manufaktur, ungkap Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nazir.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela