3 Fokus Pembangunan Mega Proyek Kementerian PUPR

0
1064
Proyek Pembangunan Infrastruktur Pemerintah. FOTO : VIBIZMEDIA.COM/RULLY

(Vibizmedia – Nasional) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempunyai tiga fokus mega proyek pembangunan infrastruktur dalam periode 2016 hingga 2019 mendatang.

Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016 Kementerian PUPR mendapatkan anggaran sebesar Rp 97,1 triliun dan Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 sebesar Rp 105,6 triliun

Kementerian PUPR memfokuskan mega proyek pembangunan pertama pada konektivitas, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi maupun mengurangi ketimpangan pembangunan antar wilayah.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa konektivitas jalan Tol Trans Jawa pada 2017 bisa diselesaikan secara fungsional dan kendala pembebasan lahan yang selama ini menjadi penghambat akan diselesaikan Desember 2016 dengan melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BUMN dan Kementerian ATR/BPN.

Hal ini juga dilakukan dalam pembangunan Tol Trans Sumatera pada ruas Bakauheni-Terbanggi Besar-Kayu Agung Palembang dapat beroperasi pada 2018, selain itu, ruas Medan-Tebing Tinggi yang diharapkan berfungsi pada 2017, yang dilanjutkan hingga ke Banda Aceh dan ruas Pekanbaru-Dumai.

Trans Papua sepanjang 4.325 kilometer, yang saat ini, sedang diselesaikan pembangunan sepanjang 796 kilometer ruas Merauke-Wamena dan diharapkan selesai pada 2018, sedangkan ruas Sorong-Jayapura-Merauke sudah selesai secara fungsional.

Selain pembangunan jalan tol trans, Penyelesaian Pos Batas Lintas Negara (PLBN) di Kalimantan, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua juga merupakan prioritas utama pembangunan infrastruktur 2016 dan 2017, ditambah PLBN Aruk dan Entikong di Kalimantan Barat, Motaain di Atambua, NTT dan Skouw di Jayapura, Papua.

Basuki sampaikan sesuai pidato Presiden Joko Widodo tentang Nota Keuangan dan RAPBN 2017 dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD 2016 di Gedung MPR/DPR Selasa lalu, yang menjadi fokus kedua adalah kedaulatan pangan yaitu membangun waduk-waduk guna menjamin air untuk jaringan irigasi.

Sesuai program kerja 2014-2019, Kementerian PUPR akan membangun 49 waduk dengan perincian pada tahun 2015 membangun 13 waduk, tahun 2016 membangun 8 waduk dan 9 waduk pada tahun 2017.

Selain itu, pemerintah tetap membangun juga penyelesaian 16 waduk yang belum rampung pada 2014 dengan total keseluruhan menjadi 65 waduk yang berguna untuk mendukung suplai air bagi persawahan seluas 7,3 juta hektar atau sebesar 20% lahan persawahan.

Pembangunan pemukiman dan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui program sejuta rumah menjadi fokus ketiga, ungkap Basuki. Dirinya sampaikan bahwa realisasi perumahan bagi MBR tahun 2015 baru mencapai 690 ribu dan pada periode Januari hingga akhir Juli tahun 2016, realisasinya sudah mencapai 250 ribu rumah dan diprediksikan sampai dengan akhir Agustus 2016 dapat mencapai 400 ribu rumah.

 

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here