(Vibizmedia – Nasional) Pemerintah terus berupaya agar kota-kota yang ada menghasilkan emisi gas rumah kaca yang rendah sehingga ramah terhadap pejalan kaki, pengguna sepeda dan pengguna transportasi publik.
Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim Rachmat Witoelar mengatakan bahwa perlunya kerja keras untuk mencapai target emisi gas rumah kaca yang rendah.
Selain membantu aksi pengendalian perubahan iklim tersebut, dapat menjadi alternatif olahraga sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat, mengurangi polusi udara dan kemacetan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat, ungkap Rachmat, Kamis kemarin (6/10).
Dalam konferensi tahunan Walk 21 Hong yang dihadiri perwakilan dari 38 negara tersebut, ada beberapa inistiatif yang sudah dilakukan oleh pemerintah nasional dan pemerintah kota terkait upaya tersebut yaitu pemerintah telah mengembangkan program Kota Hijau atau Green City Program.
Salah satu atribut program tersebut adalah Green Transportation dimana infrastruktur jalan kaki, bersepeda, dan penggunaan transportasi publik harus menjadi satu sistem yang terintegrasi.
Beberapa kota di Indonesia mulai membangun infrastruktur transportasi yang memberi perhatian lebih pada pejalan kaki, pesepeda, dan pengguna transportasi publik. Hal ini untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi yang menyebabkan macet, polusi udara, dan emisi gas rumah kaca tinggi, ungkap Rachmat, Kamis (6/10).
Rachmat sampaikan bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Indonesia, tercantum beberapa program utama untuk membangun infrastruktur transportasi massal yang berkelanjutan di berbagai kota di Indonesia, tidak hanya di Pulau Jawa namun juga luar Pulau Jawa. Hal ini dilakukan agar terjadi pemerataan pembangunan dan mengurangi tingkat urbanisasi yang tidak terkontrol.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela