Bank Indonesia: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Tetap Terjaga

0
459

(Vibizmedia – Nasional) Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (24/1); menyatakan bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga, disertai fungsi intermediasi yang tetap baik dan risiko kredit yang terkendali.

Hal ini ditunjukkan dengan angka rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankanyang  tetap tinggi, yakni mencapai 23,3% dan rasio likuiditas (AL/DPK) masih aman yakni sebesar 20,1% pada November 2018.

Sedangkan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap rendah yaitu sebesar 2,7% (gross) atau 1,2% (net). Dari fungsi intermediasi perbankan, pertumbuhan kredit pada November 2018 tercatat sebesar 12,1% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 13,3% (yoy).

Untuk Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada November 2018 mencapai angka sebesar 7,2% (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,6% (yoy).

Sementara itu, pembiayaan ekonomi melalui pasar modal, penerbitan saham (IPO dan rights issue), obligasi korporasi, Medium Term Notes (MTN), dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) selama Januari s.d. November 2018 tercatat sebesar Rp197,1 triliun (gross), turun dibandingkan dengan capaian periode yang sama pada 2017 sebesar Rp276,9 triliun (gross).

Pada 2019, kata Agusman, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit berada dalam kisaran 10-12% (yoy) sedangkan pertumbuhan DPK diprakirakan sekitar 8-10% (yoy).

“Ke depan, Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait guna turut menjaga stabilitas sistem keuangan, termasuk memantau kecukupan dan distribusi likuiditas di perbankan,” ujarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here