(Vibizmedia – Pilpres) – Debat kelima pilpres yang diikuti oleh capres dan cawapres di Hotel Sultan, Senayan sudah dimulai pada Sabtu malam ini (13/04). Debat kelima ini mengangkat tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, serta perdagangan dan industri.
Pada segmen pertama kedua pasangan capres dan cawapres diberikan kesempatan menyampaikan visi misi masing-masing.
Pasangan 02 mendapat kesempatan pertama menyampaikan visi misinya. Prabowo menyatakan bahwa pasangan ini berpandangan bangsa kita berjalan di arah yang salah. Yang kalau diteruskan tidak memungkinkan membawa kesejahteraan.
Prabowo kembali menekankan lebih banyak kekayaan kita yang berada di luar negeri ketimbang di dalam negeri. Ditambahkannya bahwa telah terjadi deindustrialisasi. “Bangsa kita tidak produksi apa-apa,” katanya. Menurutnya kekeliruan ini harus diubah.
Kemudian, Sandiaga Uno menyampaikan perlunya ‘referendum ekonomi’. Itu yang menurutnya dirasakan dari kunjungannya ke lebih dari 1500 titik. Tentang pertumbuhan ekonomi 5% disebutnya sebagai perangkap 5%, yang tidak memberikan kemudahan akses lapangan pekerjaan.
Sementara Jokowi dalam visi misinya menyatakan telah berusaha keras elama 4,5 tahun bersama dengan JK untuk tidak bertumpu hanya pada pertumbuhan ekonomi saja, tetapi juga kepada pemerataan. “Karena pertumbuhan tanpa pemerataan adalah ketimpangan,” terang Jokowi. Yang akan menyebabkan adanya ketidakadilan.
Untuk itu pembangunan dalam era Jokowi ini diusahakan tidak jawa sentris, tetapi Indonesia sentris. Disebutkan Jokowi terus membangun kemandirian ekonomi Indonesia. Sumber daya yang semula dikuasai asing, sekarang dikuasai kembali oleh negara, misalnya Blok Rokan dan Freeport.
Pada kesempatan ini, kembali Jokowi mengutarakan program KIP Kuliah, Kartu Pra Kerja, serta Kartu Sembako Murah
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang