(Vibizmedia-Nasional) Mulai 1 Agustus 2019, Terminal baru Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo di Boyolali, Jawa Tengah sudah mulai beroperasi. Bandara ini mampu melayani 3.600 penumpang per harinya.
Human Capital and General Affair Section Head Bandara Adi Soemarmo Solo di Boyolali Dedi Swastono mengatakan keberangkatan penumpang akan dipindah seluruhnya dari terminal keberangkatan lama ke terminal keberangkatan yang baru ini, ungkapnya pada Rabu (24/7).
Saat ini, pekerjaan teknis di terminal keberangkatan baru, menurutnya hanya tinggal penyelesaian akhir. Sebanyak 26 konter check-in penumpang sudah siap digunakan. Adapun pada terminal lama, jumlah konter check-in hanya 18. Terminal baru ini akan difungsikan untuk keberangkatan domestik dan internasional, terangnya.
Dedi sampaikan terminal baru dapat melayani 3.600 orang penumpang per hari atau 1,3 juta penumpang setahun. Adapun kapasitas pada terminal lama hanya sekitar 2.400 orang penumpang per hari. Setelah terminal baru ini dioperasikan, terminal keberangkatan yang lama akan direnovasi untuk dijadikan terminal kedatangan, jelasnya.
Untuk memudahkan proses check-in bagi para penumpang pesawat, terminal baru Bandara Adi Soemarmo ini sudah terkoneksi langsung dengan stasiun kereta api (KA) bandara.
Sampai dengan saat ini, pembangunan stasiun KA bandara sudah mencapai sekitar 83 persen. Pihaknya optimistis, KA bandara dapat beroperasi pada September 2019. Keberadaan KA bandara itu tidak hanya akan memudahkan calon penumpang pesawat menuju ke Bandara Adi Soemarmo, tapi juga sebaliknya, dari Bandara Adi Soemarmo ke kota Solo dan sekitarnya hingga Yogyakarta.
Perancang teknik proyek pembangunan terminal Bandara Adi Soemarmo Herren WS dari PT Pembangunan Perumahan mengatakan terminal baru memiliki total luas bangunan 15.000 meter persegi, sementara terminal lama memiliki luas bangunan 13.000 meter persegi, sehingga Bandara Adi Soemarmo kini memiliki luas total bangunan 28.000 meter persegi.
Terminal baru ini mengedepankan konsep desain tradisional modern yang ditandai dengan adanya ornamen-ornamen batik motif kawung dan parang serta motif pewayangan, antara lain pada kaca, dinding, dan lantai. Selain itu, ada hiasan-hiasan dinding yang terbuat dari alat cap batik berbagai motif.