(Vibizmedia-Jakarta) Presiden Joko Widodo inginkan revolusi industri jilid ke-4 betul-betul jelas, terukur, terintegrasi. Untuk itu, peta jalan penerapan industri 4.0 yang diluncurkan April 2018 lalu, memerlukan langkah-langkah menghadapi perubahan-perubahan yang sangat cepat.
Dalam pengantar rapat terbatas mengenai percepatan peta jalan penerapan Industri 4.0, Presiden Jokowi menyampaikan saya tekankan menuju ke negara industri yang tangguh kita harus berani berubah, berani melakukan berbagai lompatan dan langkah-langkah terobosan, tegasnya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (3/9).
Menurut Presiden, terobosan-terobosan tersebut dimulai dari perbaikan regulasi yang tidak sinkron, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), membangun ekosistem inovasi industri yang baik, peningkatan insentif-insentif untuk investasi di bidang teknologi, kemudian juga mendesain ulang zona-zona industri sampai dengan perbaikan alur aliran bahan materialnya.
Dirinya mengatakan agar langkah-langkah perubahan harus betul-betul nyata terutama di 5 sektor industri prioritas yang sudah sering kita bicarakan, yaitu di industri makanan dan minuman, industri tekstil dan busana, industri otomotif, industri kimia, dan industri elektronik.
Ia pun yakin, kalau kita konsentrasi memperbaiki struktur industri nasional kita sehingga makin kuat dan dalam, maka kita akan mampu meningkatkan PDB secara signifikan.
Terutama dalam mendorong peningkatan ekspor dan investasi, dan juga tidak kalah pentingnya peningkatan lapangan pekerjaan baru yang bisa menampung lebih banyak lagi tenaga-tenaga kerja yang ada di negara kita, jelas Presiden.