Uni Eropa Mau Melarang Sawit Kita, Ya Kita Tenang-Tenang Saja

0
1047

(Vibizmedia – Commodity) – Presiden Jokowi pada minggu lalu membicarakan minyak sawit pada dua acara penting :

I. Presiden berbicara di Rapat Kepala Perwakilan Republik Indonesia Kementerian Luar Negeri di Istana Negara, Jakarta Kamis 9/1/2020:

– “Uni Eropa mau melarang sawit kita, ya kita tenang-tenang saja. Kita pakai sendiri saja ngapain sih harus ekspor ke sana”

– “Kalau kita bisa produksi sendiri B50, posisi tawar kita bisa naik”

Issue larangan Uni Eropa melarang sawit kita, pemerintah menggugat Uni Eropa melalui  WTO (World Trade Organization) terkait perlakuan diskriminatif terhadap kelapa sawit Indonesia. Gugatan sejak Desember 2019, akan diawali dengan proses forum konsultasi ke dua belah pihak di Jenewa Swiss pada 30-31 Januari 2020.

II. Presiden pada saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jumat 10 Januari 2020, kembali memberikan contoh dari minyak sawit.

– Presiden memberikan contoh minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO). Indonesia saat ini memiliki 13 juta hektare kebun kelapa sawit dengan produksi kurang lebih 46 juta ton per tahun. Jika produksi per hektare bisa dilipatgandakan, lanjutnya, produksi minyak kelapa sawit Indonesia bisa mencapai hampir 100 juta ton.

-Menurutnya, jika Indonesia hanya mengekspor minyak kelapa sawit dalam bentuk mentah, Indonesia akan selalu dipermainkan oleh pasar. Misalnya, Uni Eropa yang memunculkan isu bahwa minyak kelapa sawit tidak ramah lingkungan.

-Bayangkan, dengan menjadikan CPO kita ke B30, kita menghemat kurang lebih Rp110 triliun per tahun. Dan nanti kalau sampai ke B50, saya tidak bisa menghitungnya, tapi yang jelas lebih dari Rp200 triliun,” ungkapnya.

-Kalau ini nanti bisa masuk ke B100, saya tidak bisa membayangkan bahwa kita sudah tidak impor minyak lagi. Semua yang kita pakai adalah green fuel, yang kita pakai adalah biodiesel, semuanya. Artinya ramah lingkungan,” jelasnya.

Kesimpulan :

Indonesia adalah produsen minyak sawit dunia yang terbesar, dan menjadi perhatian dunia karena minyak sawit menjadi saingan dari minyak kedelai dan minyak bunga matahari yang harganya lebih mahal. Banyak negara sudah melirik minyak sawit untuk dijadikan biodiesel, apalagi Indonesia sudah melakukannya dan sangat menghemat dan meninggalkan bahan bakar fossil yang membuat polusi.

Mari kita lihat review pasar minyak sawit pada minggu lalu

https://www.vibiznews.com/2020/01/11/review-mingguan-pengerak-harga-minyak-sawit-di-januari-2020/

Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group

Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here