APD Lokal Penuhi Standar WHO, Menperin Targetkan Mei Produksi 18 Ribu Per Hari

0
520
Ilustrasi alat pelindung diri. FOTO: VIBIZMEDIA.COM|MARULI SINAMBELA

(Vibizmedia-Nasional) Kementerian Perindustrian melalui Balai Besar Tekstil (BBT) telah menguji kelaikan bahan baku produksi Alat Pelindung Diri (APD) hasil industri dalam negeri yang telah memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

“Kemenperin bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) sudah menguji bahan baku untuk memproduksi APD,” jelas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Rabu 22 April 2020.

Bahan baku yang diuji tersebut, menurut Agus Gumiwang merupakan bahan baku tekstil untuk pembuatan APD.

“Sebagai bagian dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kami melakukan layanan pengujian material untuk APD sehingga dapat mendukung industri dalam negeri menghasilkan produk-produk sesuai standar WHO.

Apalagi, saat ini lanjutnya, APD dibutuhkan dalam jumlah yang sangat banyak terutama oleh para tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan pandemi tersebut.

Standar mutu APD yang diarahkan oleh BNPB mengacu pada standar American National Standard Institute (ANSI) / Association for the Advancement of Medical Instrumentation (AMMI) PB70:2012. Salah satu parameter uji yang dipersyaratkan adalah pengukuran terhadap resistensi kain terhadap penetrasi cairan (water impact) menggunakan metode uji American Association of Textile Chemists and Colorists Testing Method (AATCC-TM) 42:2017.

Agus menjelaskan tujuan metode uji tersebut adalah untuk mengukur ketahanan kain terhadap penetrasi air, untuk lingkup kain yang sudah ataupun belum diberikan zat penyempurnaan khusus seperti water repellent.

Layanan pengujian oleh BBT di Bandung, yang telah dilakukan sejak 8 April 2020 sampai dengan Jumat 17 April 2020 ini, tercatat sebanyak 175 perusahaan dengan total sampel uji yang diproses Laboratorium Pengujian BBT sebanyak 464 sampel uji.

“Sample uji yang diterima BBT berupa kain maupun garmen APD dengan jenis bahan bervariasi, yakni mencakup bahan non-woven (nirtenun), woven (tenun), dan knitted (rajut),” terang Agus.

Ia pun berharap, sampai dengan awal Mei mendatang, industri dalam negeri sudah dapat memproduksi 18 ribu unit APD per harinya.

“Kami harapkan, jumlah tersebut dapat memenuhi kebutuhan saat ini,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here