Presiden Jokowi Tegaskan Jajarannya Punya Manajemen Krisis di Situasi Extraordinary

0
539

Dalam sidang kabinet paripurna, pada Kamis 18 Juni 2020 yang lalu, Presiden Joko Widodo memberikan arahan tegas kepada jajarannya untuk dapat melihat kondisi yang terjadi saat ini pada masa pandemi, bukan sebagai persoalan biasa.

Menurutnya, diperlukan manajemen krisis yang baik dari para menteri/lembaga Kabinet Indonesia Maju untuk dapat merasakan suasana yang terjadi sekarang ini sebagai suasana krisis, sehingga penangganan yang harus dilakukan dengan extraordinary.

Presiden Jokowi mengatakan sebagai pemimpin atau penanggung jawab, sudah seharusnya pemerintah bertanggung jawab kepada 260 juta penduduk Indonesia.

Untuk itu, ia menegaskan jajarannya untuk memiliki sikap “sense of crisis” yang sama antara kementerian/lembaga dan dengan dirinya. Sebab berdasarkan data dari OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) yang diterimanya, menyebutkan bahwa pertumbuhan perekonomian dunia terkontraksi minus 6% – 7,6%. Sedangkan data dari Bank Dunia pertumbuhan ekonomi dunia mencatatkan minus 5%.

Dalam keadaan seperti ini, ia mengajak jajarannya untuk mengerti dan tidak menganggap hal ini sebagai suatu kejadian yang biasa atau menganggap linier. Karenanya, Presiden Jokowi mengatakan akan berbahaya sekali jika masih bekerja dengan pola yang biasa-biasa saja. Baginya, saat ini diperlukan pekerjaan extraordinary atau luar biasa, tegas Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna tersebut.

MS/VM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here