Dalam Waktu Dekat, Kemenparekraf Fokus Garap Wisatawan Nusantara

0
518
Ilustrasi wisatawan nusantara. FOTO: KEMENPAREKRAF

(Vibizmedia-Nasional) Sebagai langkah awal pemulihan sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) fokus pada segmen wisatawan nusantara (wisnus).

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Dampak Covid-19 Kemenparekraf/Baparekraf Ari Juliano Gema mengatakan untuk menggerakkan kembali perekonomian melalui sektor pariwisata, Kemenparekraf/Baparekraf memprioritaskan untuk menggarap segmen wisatawan nusantara terlebih dahulu dalam waktu dekat.

Menurut Ari, wisnus akan menjadi harapan bagi percepatan pemulihan sektor pariwisata Indonesia, sehingga Kemenparekraf salah satunya membuat kampanye aktivasi #DiIndonesiaAja yang mengajak wisatawan domestik untuk berwisata di dalam negeri dengan tetap menegakkan protokol Cleanliness, Health, and Safety(CHS).

“Untuk membangun kepercayaan terhadap destinasi Indonesia, penerapan protokol CHS dipersiapkan, didukung dengan acuan penerapan protokol kesehatan yang telah dikeluarkan Kementerian Kesehatan dan diturunkan ke panduan protokol kesehatan sektor parekraf, yang antara lain dalam bentuk buku panduan digital dan pembuatan konten kreatif bekerja sama dengan hotel, rumah makan, dan sektor ekonomi kreatif lainnya yang akan segera diluncurkan,” jelas Ari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 3 Juli 2020.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Mei 2020, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia mencapai 163.600 orang. Posisi ini meningkat 3,10 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, dibandingkan dengan periode yang sama di 2019, kunjungan wisatawan mancanegara mengalami penurunan tajam sebesar minus 86,90 persen. Menurut kebangsaan jumlah wisman pada Mei 2020 berasal dari Timor Leste sebesar 49,8 persen. Posisi kedua diikuti oleh Malaysia sebanyak 40,6 persen dan China 1,2 persen.

Ari mengatakan dari jumlah kunjungan turis tersebut yang menggunakan transportasi darat tercatat sebanyak 114,7 ribu orang atau 70,1 persen. Sementara untuk sektor laut tercatat 48,4 ribu orang atau sebesar 29,6 persen.

Dalam upaya memberikan customer journey, lanjutnya, konsep dreaming adalah salah satu awal yang baik. Oleh karena itu, Indonesia perlu terus melakukan promosi digital untuk menginspirasi wisatawan sehingga saat kondisi sudah memungkinkan untuk melakukan perjalanan, mereka akan memilih berwisata di Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here