Kemenkop UKM Targetkan 15 Ribu Warung Tradisional Jadi Retail Modern di Tahun 2020

0
805
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. FOTO: KEMENKOP & UKM

(Vibizmedia-Nasional) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan meyakini program Belanja di Warung Tetangga mampu membuat warung atau toko tradisional bersaing dengan retail modern.

“Selama ini warung tradisional selalu kalah bersaing dengan retail modern, antara lain karena mereka tidak memiliki akses membeli barang dengan harga yang kompetitif. Kini dengan Program Belanja di Warung Tetangga, di mana melibatkan sejumlah kluster BUMN Pangan, warung-warung itu bisa mendapatkan akses barang yang kompetitif. Ditambah dengan sentuhan teknologi, warung tradisional kini memiliki daya saing tinggi,” ungkap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, saat meninjau warung sembako di Gang Bates, Kelurahan Baru, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis 2 Juli 2020.

Pada 2020 ini, ditargetkan akan ada 15.000 warung tradisional yang terlibat dalam Program Belanja di Warung Tetangga.

“Warung-warung tradisional semacam ini jumlahnya mencapai 3,5 juta di seluruh Indonesia. Kalau itu semua bisa kita modernisasi dan terlibat dalam kampanye program ini, saya kira menjadi kekuatan yang luar biasa di sektor retail,” jelas Teten.

Dalam kunjungannya tersebut, Teten meninjau salah satu peserta toko tradisional atau warung kuning milik warga Dwi Sayekti (38) yang dilibatkan dalam kampanye “Belanja di Warung Tetangga”.

“Ini baru pilot project atau tahap uji coba, di mana dalam bulan Juli ini ditargetkan akan melibatkan seribu warung tradisional. Mereka tak hanya bisa berbelanja bahan sembako dengan harga kompetitif, tetapi juga dibantu dalam manajemen barang dan IT, karena BUMN Pangan juga menyediakan aplikasi untuk belanja sehingga sangat efisien,” kata Teten.

Menurutnya, kerja sama dengan sejumlah BUMN Pangan itu sekaligus menghubungkan warung tradisional dengan platform online. “Kami berkolaborasi dengan BUMN Pangan untuk distribusi bahan pangan masyarakat dan kebutuhan bahan baku melalui platform online,” katanya.

Teten berharap melalui program tersebut dapat dipastikan stok bahan pokok tersedia dan dekat dengan masyarakat. Sekaligus memperkuat ekonomi pelaku UMKM, khususnya warung tradisional. “Ini juga untuk menghubungkan warung tradisional yang belum terhubung dengan platform online, sehingga mengurangi mobilitas fisik, pemesanan dan pengantaran via jasa antar,” jelasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here