Nikmatnya Roti Papua

0
1594

(Vibizmedia – Lensa Papua) Papua sangat dikenal dengan Papeda yang terbuat dari sagu. Bagi penyuka Papeda akan selalu teringat kelezatannya. Tapi ternyata Papua memiliki berbagai makanan khas lainnya yang tak kalah sedap.

Kita banyak menemukan pohon Sagu atau Rumbia (Metroxylon sago Rottb) tumbuh di pesisir pantai Papua. Dari pohon ini dibuatlah tepung Sagu yang akhirnya diolah menjadi makanan pokok seperti Papeda (semacam bubur). Tetapi ternyata juga dapat menghasilkan  penganan lainnya.

Salah satu jenis penganan dari tepung sagu yang disukai  adalah Roti Papua yang dapat dijumpai khususnya di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.

Bentuknya sekilas seperti tahu pada saat di jual di Pasar Tradisional Serui karena berbentuk segi empat. Ada yang terdiri dari sagu saja, ada yang sudah dicampur dengan kacang tanah, ada pula yang tengahnya diberi gula merah. Rasanya sangat nikmat bila dicelupkan dengan secangkir teh hangat, kopi maupun susu. Tetapi dapat juga dimakan dengan ikan bakar yang dicampur dengan kuah ikan rebus. Luar biasa sedapnya.  Anda akan ketagihan bila sudah menikmatinya.

Bagaimana Cara Membuatnya?


Orang Papua biasanya akan menebang pohon sagu dan mengolahnya. Mereka menyebutnya dengan menotok Sagu. Batang Pohon akan di Totok dengan sebuah alat seperti martil dimana hasil totokan tadi menjadi butiran Sagu yang kecil. Ini adalah proses membuat tepung sagu dari teras pohon. Biasanya hasil dari Menotok Sagu itu akan mereka simpan dalam sebuah tas yang terbuat dari bahan plastik atau ember.

Tahap kedua adalah mengayak hasil dari menotok Sagu. Proses mengayak ini adalah proses membuat tepung Sagu hingga benar-benar halus. Dari tepung Sagu yang halus inilah yang akan dibuat adonan Roti Papua.

Tepung sagu akan dicampur dengan kelapa, kacang tanah, gula pasir ataupun gula merah. Adonan ini dimasukan dalam sebuah cetakan yang disebut Vorno. Vorno terbuat dari besi. Sekilas mirip cetakan kue Pancong. Adonan dalam Vorno akan dibakar diatas kayu pembakaran selama dua jam.

Setelah dua jam, maka Roti Papua siap dihidangkan. Biasanya roti-roti ini akan disimpan dalam sebuah wadah yang terbuat dari anyaman pohon. Setelah roti-roti ini dingin, maka para Mama-mama dan Nona-nona pekerja, siap mengemasnya dalam plastik. Biasanya satu kemasan plastic terdiri dari 10 buah roti dijual Rp. 10.000. Mereka akan menjualnya di Pasar tradisional Serui hingga pukul 20.00.

Bukan hanya indahnya alam Papua yang dapat kita nikmati, tapi wisata kulinernya juga indah dengan menikmati Roti Papua ditemani dengan teh hangat. Mmm..yummmy..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here