Menaker Pastikan ‘Transfer of Knowledge’ Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Berjalan

0
369
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meninjau proyek pembangunan terowongan bawah tanah Kereta Cepat Jakarta-Bandung, pada Senin 27 Juli 2020. FOTO: KEMENAKER

(Vibizmedia-Nasional) Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meninjau proyek pembangunan terowongan bawah tanah Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Proyek yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut, melibatkan total 12 ribu pekerja yang terdiri dari 2 ribu tenaga kerja asing (TKA) dan 10 ribu pekerja lokal.

Dalam kunjungannya ini, selain memeriksa penggunaan TKA, ia juga memeriksa penerapan norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Kita ingin memastikan penggunaan TKA ini apakah sesuai dengan izin Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) yang diajukan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kepada Kementerian Ketenagakerjaan,” ungkap Ida usai melakukan inspeksi tunnel 1 proyek pembangunan terowongan KCJB, Jakarta, Senin 27 Juli 2020.

“TKA China yang dipekerjakan sudah sesuai dengan ketentuan, baik jabatan maupun keahliannya. Hanya pekerja asing dengan keahlian khusus yang dipekerjakan dalam proyek pembangunan KCJB ini,” lanjutnya.

Selain memastikan tak adanya pelanggaran izin TKA, Ida mengatakan kunjungannya ke areal pembangunan jalur KCJB itu juga untuk memastikan adanya transfer of knowledge atau alih pengetahuan mengenai teknologi yang digunakan di proyek tersebut kepada pekerja Indonesia. Ke depannya, alih teknologi ini juga akan melibatkan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.

“Jadi saya sudah mendapatkan laporan dari Pak Dirut (KCIC), ternyata transfer of knowledge itu tidak hanya diberikan kepada tenaga kerja yang sekarang mengerjakan proyek ini. Tetapi juga membuka kesempatan transfer of knowledge dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia,” jelasnya.

Saat ini, tambahnya, sedang diupayakan jalinan kerja sama antara pengelola proyek pembangunan KCJB dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk memastikan proses alih pengetahuan berjalan secara baik.

Ditegaskannya, proyek KCJB merupakan proyek kereta cepat yang pertama dikerjakan di Indonesia. Untuk itu, pihaknya juga ingin memastikan pembangunan proyek yang ditargetkan selesai tahun 2022 ini benar-benar memperhatikan norma keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

“Norma K3-nya harus dijalankan dengan baik, karena ini menggunakan teknologi tingkat tinggi dan alat-alat berat. Keselamatan kerja itu nomor satu, termasuk bagaimana protokol kesehatan terhadap Corona,” ucapnya.

Sementara Dirut PT KCIC, Chandra Dwiputra, mengungkapkan pihaknya terus melakukan pengerjaan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung ini dan dapat selesai tepat waktu.

“Kami optimis kita bisa mengerjakan secepatnya. Target kita 2022 harus sudah operasi, kalau kelamaan sebagai investor biaya kita investasi semakin mahal,” terang Chandra.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here