(Vibizmedia-Nasional) Kementerian Perindustrian melalui Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) di Yogyakarta berusaha terus mendorong pengembangan pelaku industri kerajinan dan batik, antara lain melalui penyelenggaraan kelas umum melalui Zoom (Kulzoom) dan Kelas Umum melalui WhatsApp (Kulwapp).
Salah satu materinya adalah menyebarluaskan teknik pembuatan masker kain kepada masyarakat. Selanjutnya, BBKB juga kembali menggelar program Innovating Jogja yang sebelumnya berhasil melahirkan IKM startup inovatif dari wilayah tersebut.
“Untuk memacu lahirnya industri baru di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) bersama BBKB selaku unit pelayanan teknis di bawah kami, kembali melaksanakan kegiatan Innovating Jogja,” ungkap Kepala BPPI Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi dalam keterangannya, Selasa 4 Agustus 2020.
Innovating Jogja merupakan Inkubator Bisnis Teknologi BBKB yang telah digulirkan sejak tahun 2016. Ini merupakan ajang pencarian startup berbasis inovasi di bidang kerajinan dan batik yang dilaksanakan melalui sistem kompetisi ide inovasi bisnis.
“Yogyakarta merupakan salah satu wilayah yang memilki ekosistem industri kerajinan dan batik yang cukup kuat,” jelas Doddy.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 2019, jumlah IKM batik di wilayah Yogyakarta sebanyak 1.195 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja hingga 5.771 orang. Nilai produksi dari sektor IKM batik di Yogyakarta mencapai lebih dari Rp300 miliar.
Menurut Doddy, pihaknya melalui Balai-Balai Besar dan Baristand Industri yang tersebar di seluruh Indonesia terus mendorong lahirnya hasil-hasil litbang yang dapat diterapkan secara langsung oleh masyarakat dan pelaku industri. Misalnya, melalui kegiatan Inkubasi Innovating Jogja, para peserta dapat memanfaatkan fasilitas litbang dan layanan jasa yang dimiliki oleh BBKB serta pendampingan teknis dan manajemen usaha yang diberikan oleh para mentor.
Kepala BBKB Titik Purwati Widowati menyampaikan, kegiatan Innovating Jogja 2020 sudah dimulai sejak bulan Februari lalu dan sampai saat ini telah terpilih 30 peserta yang lolos seleksi untuk mengikuti tahap bootcamp.
“Kegiatan bootcamp merupakan workshop penajaman ide bisnis kerajinan dan batik yang akan dituangkan ke dalam rencana bisnis dan rencana aksi peserta,” katanya.
Peserta bootcamp tidak hanya berasal dari sekitar Yogyakarta, namun juga ada yang berasal dari Bogor, Semarang, Surabaya dan Nusa Tenggara Barat. Pada akhir kegiatan bootcamp, akan dipilih peserta dengan ide dan rencana bisnis terbaik. Peserta tersebut akan menjadi tenant inkubator bisnis Innovating Jogja di BBKB. Tahun 2020 ini seluruh kegiatan Innovating Jogja dilaksanakan secara online.
“Mulai dari kegiatan sosialiasi, pendaftaran, seleksi, bootcamp hingga ke depan seleksi tidak menutup kemungkinan kegiatan inkubasi dapat dilakukan secara remote untuk mengurangi tatap muka langsung. Hal ini sebagai upaya menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19,” ucapnya.