Oktober 2020, Pemerintah Mulai Kembangkan Food Estate Padi di Lahan Seluas 32.000 Hektare

0
550
Lahan food estate di Kalimantan Tengah. FOTO: PUPR

(Vibizmedia-Nasional) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pemerintah sebagai tahap awal akan mulai mengerjakan food estate untuk padi pada Oktober 2020 mendatang di lahan seluas 32 ribu hektare, dimana 30 ribu hektare di kawasan dengan kondisi sawah dan irigasi baik, serta 2 ribu hektare di Kecamatan Dadahup.

Ada dua pengembangan food estate di Kalimantan Tengah yang akan dilakukan pemerintah, yakni tanaman padi dengan leading sector Kementerian Pertanian yang berada di lahan aluvial seluas 165.000 hektare, pada lahan Eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG) dan untuk tanaman singkong dengan leading sector Kementerian Pertahanan seluas 60.000 hektare.

“Untuk tanaman padi dimulai dengan perbaikan saluran irigasi dan perbaikan jalan-jalan masuk (aksesibilitas) menuju kawasan food estate pada Oktober 2020. Sisanya 133 ribu hektare akan dilanjutkan nanti 2021, sehingga akhir tahun 2021 kawasan estate padi seluas 165 ribu selesai dikerjakan fisik semua dan mulai tanam full pada 2021,” jelas Menteri Basuki saat rapat kerja terkait program pengembangan food estate di Kampus PUPR, pada Selasa, 1 Agustus 2020.

Sedangkan, rencana pengembangan food estate singkong, dari total area seluas 60 ribu hektare, mulai 2020-2021 akan dikerjakan seluas 30 ribu hektare di Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisang, dan Kabupaten Kapuas. Sementara, sisanya akan mulai dikerjakan pada tahun 2021 yang sebagian besarnya berada di Kabupaten Murung Raya.

“Sekarang anggarannya sudah tersedia, Kementerian Pertahanan akan menggerakkan prajurit Zeni TNI AD dalam rangka land clearing, land grabbing, untuk siapkan lahan tanaman singkong. Ini lebih mudah dari padi yang lebih sensitif, kalau padi harus benar-benar flat untuk bisa irigasi dengan baik,” kata Basuki.

Ketersediaan air menjadi kunci utama program pengembangan pusat tanaman pangan di Kalteng. Basuki menjelaskan pihaknya mendukung tata air untuk pengembangan food estate melalui rehabilitasi dan peningkatan saluran dan jaringan irigasi, baik mulai irigasi primer, sekunder, tersier maupun kuarternya.

“Awal Oktober 2020 surat perintah kerja ditargetkan bisa terbit bagi para pemenang lelang, sehingga kami bisa sesuaikan antara pekerjaan irigasi dan olah tanah dengan harapan pada Oktober-Maret sudah bisa mulai tanam,” ucapnya.

Sejalan dengan itu, pemerintah melalui Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN juga tengah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM). “Untuk persiapan SDM akan ada program komponen cadangan. Kami akan merekrut secara sukarela masyarakat, utamanya dari lokal dengan rentang usia 28-35 tahun. Kemudian ikut program komponen cadangan dengan dilatih bagaimana cara bertani dalam waktu kurang lebih 4 bulan,” ungkap Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here