Selamat dari Pandemi, UMKM Perlu Digitalisasi Marketing

0
360
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. FOTO: KEMENKOPUKM

(Vibizmedia-Nasional) Untuk selamat dari pandemi, UMKM dalam negeri dituntut cepat beradaptasi agar usaha terus berjalan. Staff Khusus Kementerian Koperasi dan UMKM Riza Damanik menjelaskan ada 3 cara UMKM yang paling optimal dalam beradaptasi dalam situasi pandemi.

Pertama, mengurangi jam kerja, kedua mengurangi jam produksinya dan ketiga melakukan digitalisasi marketing. Disamping itu, yang dibutuhkan lebih dari 90% UMKM saat ini adalah solusi pembiayaan untuk bisa bertahan atau bangkit.

“Dari survey cepat ADB diketahui bahwa 91,8% persen UMKM mengharapkan pinjaman tanpa bunga dan/atau tanpa agunan. Selain itu, 89,5% persen UMKM juga membutuhkan hibah dari pemerintah. Kami dari Kementerian Koperasi dan UMKM ingin membekali UMKM untuk bisa bertahan dan bisa meningkatkan perekonomian,” jelas Riza dalam keterangannya, pada Selasa, 22 September 2020.

Menurut Riza, pihaknya telah menyiapkan dua skema yang juga sejalan dengan program Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN). Pertama ialah memperkuat UMKM yang sudah bankable atau terintegrasi dalam sistem perbankan, skemanya seperti restrukturisasi pinjaman, insentif pajak, mempermudah akses pembiayaan dan modal kerja baru, termasuk pembiayaan koperasi.

Skema kedua ialah UMKM yang unbankable atau belum terintegrasi dalam sistem perbankan yang disokong melalui bansos dan banpres. “Satu sisi bisa membuat UMKM bertahan, di saat yang sama bisa menjadi bekal bagi usaha mikro untuk bisa bertransformasi nantinya bisa masuk ke skema yang bankable sehingga bisa lebih kokoh nantinya,” ucapnya.

Lalu untuk tahap pertama penyaluran bantuan presiden produktif hingga akhir September akan dikejar sebanyak 9,1 juta UMKM dengan nilai Rp22 triliun. Masing-masing UMKM menerima bantuan sebesar Rp2,4 juta. Untuk realisasinya per 21 September sudah mencapai 5,9 juta lebih UMKM yang menerima dan nilainya Rp14 triliun dengan realisasi 64,5%. Sisanya masih 3,2 juta lagi. Hari ini ditarget 72,85% dengan penerima 1,7 juta UMKM dan nilainya Rp4,2 triliun.

“Sisanya akhir September ini masih ada 1,4 juta UMKM lagi dan nilainya Rp3,5 triliun. Setelah September tahap kedua akan dikejar lagi sisa penerima bantuan presiden sebesar 12 juta UMKM,” ujar Riza.

Kemenkop dan UMKM terus mendorong UMKM untuk melakukan inovasi dengan memberika pelatihan-pelatihan berbasis daring. Diharapkan UMKM dalam negeri bisa berinovasi seperti memanfaatkan e-commerce dalam memasarkan produk-produknya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here