Kepala Bappenas: KIT Batang Potensi Tingkatkan Industri di Jateng Hingga 6%

0
491
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. FOTO: BAPPENAS

(Vibizmedia-Nasional) Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Jawa Tengah dan Yogyakarta, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa pemerintah akan segera menjalankan pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. KIT Batang diproyeksikan akan menjadi kawasan untuk menampung perusahaan dan pabrik besar, yang akan dibagi menjadi 3 kluster utama, kluster pertama, pembangunan akan difokuskan pada lahan seluas 450 hektare.

“Rencana pelaksanaan proyek KIT Batang di tahun 2020 ini memasuki tahap 1 yakni finalisasi master plan untuk lahan seluas 450 hektare, kemudian penyesuaian RTRW dan perizinan lain, pembangunan jalan boulevard, serta pengintegrasian masterplan darat dan laut,” ungkap Suharso saat menghadiri Pertemuan Konsorsium Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, pada Senin, 12 Oktober 2020.

Suharso mengatakan memasuki tahun 2021, akan dilanjutkan dengan pembangunan infrastruktur yang meliputi pembangunan jalan, jembatan, air limbah, tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) berteknologi refuse-derived fuel (RDF), rusun pekerja, dan SPAM.

“Kawasan industri ini direncanakan akan memiliki fasilitas dry port dengan konektivitas ke pelabuan di Tanjung Emas, Kota Semarang, yang menghubungkan akses ke transportasi Tol Trans Jawa,” jelasnya.

Pengembangan KIT Batang berpotensi meningkatkan pertumbuhan industri di Provinsi Jawa Tengah hingga 6,0 persen dari tren sebelumnya sebesar 4,5 persen. Potensi ini pun berpeluang membangkitkan peluang ekonomi baru di Jawa Tengah sebesar Rp10 triliun per tahun. Selain itu, akan terjadi penyerapan tenaga kerja lokal dan kemitraan dengan IKM/UMKM pada rantai nilai produksi lebih dari 50 ribu tenaga kerja.

“Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang juga akan menciptakan pusat pertumbuhan baru dengan spesialisasi pada nilai tambah tinggi, serta dari efisiensi proses produksi dan distribusi,” kata Suharso.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here