Keseimbangan Wisata dan Konservasi di Pulau Rinca

0
1147
Kawasan Taman Nasional Komodo Pulau Rinca Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. FOTO: SETKAB

Pulau Rinca, habitat Komodo adalah pulau yang eksotik, pengalaman berjalan kesana memberikan kesan yang tidak terlupakan. Buat saya berada di pulau Rinca memang membawa kedekatan tersendiri dengan Komodo. Komodo ini binatangnya besar, selain di pulau Rinca ada juga yang berada di pulau Komodo, juga Flores, Gili Dasami dan Gili Motang. Nama latinnya Varanus komodoensis, dikenal sebagai biawak Komodo. Kadal terbesar di dunia ini panjangnya hingga 3 meter dengan berat 100 kilogram. Hewan ini makannya daging dan jangan sembarangan dekat dengan Komodo karena bisa kena gigitan yang beracun. Komodo bisa bergerak dengan cepat saat kita dekat dengan dia. Komodo adalah hewan yang dilindungi, dan pemerintah Indonesia membuat tempatnya menjadi daerah konservasi, Taman Nasional Komodo.

Komodo di pulau Rinca bukanlah hewan yang jauh dari manusia, saat saya berada disana, mereka bermain-main sangat dekat, interaksi ini tanpa pembatas dan pengunjung bisa sangat dekat dengan Komodo. Kelebihan ini memang memberikan kesan tersendiri, bahkan kalau kita sedang berada pada tempat sekretariat tempat informasi di pulau Rinca maka Komodo bebas berkeliaran di sekelilingnya.

“Kalau ingin menginap, bisa disini” ujar penjaga pulau Rinca, sambil menunjukan rumah nginap yang sederhana, waktu saya berkunjung kesana. Menginap disana memang terbilang sangat sederhana dan harganya murah. Saya pernah tertarik untuk mencobanya, tapi sang penjaga berkata “Jangan lupa tutup pintu ya, nanti Komodonya bisa masuk.” Pembicaraan ini mungkin bisa menggambarkan bagaimana sarana dan prasarana yang ada di pulau Rinca. Pulau Rinca tentu memerlukan pembenahan prasarana dan sarana agar bisa menjadi tempat wisata yang bertaraf internasional. Pada Travel and Tourism Competitiveness Report 2019 , ada pengukuran untuk Tourist Service Infrastructure dan Indonesia masih pada urutan ke 98 dari seluruh dunia. Secara nasional Indonesia memerlukan perbaikan untuk infrastruktur pariwisata.

Ketika pemerintah menyiapkan prasarana dan sarana untuk pulau Rinca yang dikenal dengan “Jurassic Park” maka terjadi pro dan kontra antara kepentingan konservasi dan pariwisata. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup pembangunan ini sebatas pembangunan sarana dan prasarana. Pembangunan yang hanya sebagian kecil dari daerah konservasi. Media memberitakan seolah pembangunan ini membahayakan daerah konservasi. Foto viral Komodo yang berhadapan dengan truk proyek membuat kekuatiran masyarakat lokal dan internasional akan kerusakan habitat Komodo. Pengalaman kedekatan dengan Komodo membuat saya tidak begitu kaget melihat foto yang viral di media sosial saat ini. Bila sekarang ada pembangunan sarana dan prasarana memang akan demikian, sebab Komodo sangat dekat dengan manusia. Pembangunan ini memerlukan pengawasan dari pemerintah agar tidak terjadi kerusakan pada konservasi alam di Pulau Rinca.

Dalam sebuah diskusi, pemerintah menyatakan telah menyiapkan pengawasan untuk pembangunan ini di pulau Rinca ini dalam konteks konservasi dan pariwisata. Hal ini sudah dipertimbangkan secara scientific, experience, evidence base. Pemerintah tetap mengedepankan terpeliharanya habitat, peningkatan populasi, dukungan bagi Komodo dan mengedepankan keseimbangan konservasi dan pariwisata yang memang Komodo sudah akrab dengan manusia. Sekarang ini sudah terjadi peningkatan populasi Komodo yang ada di pulau Rinca. Tahapan pengangkutan material, konstruksi, dan finishing, semuanya tidak akan menganggu koservasi.

Kekuatiran masyarakat dan inisiatif pemerintah memiliki tujuan yang sama yaitu melindungi Komodo sebagai binatang langka yang dilindungi. Konservasi yang sudah menjadi warisan dunia ini, tentu tidak boleh menjadi tempat dimana dengan bebas dilakukan pembangunan disini, namun mengingat Taman nasional Komodo adalah tempat yang menjadi tujuan wisata internasional, sangat diperlukan sarana yang layak untuk para pengunjung. Janji pengawasan dari pemerintah adalah jaminan untuk menghilangkan kekuatiran dalam pembangunannya. Masyarakat dapat terus mengawasinya agar Komodo kebanggaan Indonesia tetap terpelihara dan menjad warisan yang akan terus dipelihara.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here