(Vibizmedia-Nasional) Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin menilai rasa aman di tengah-tengah masyarakat harus dikembalikan. Jika masyarakat tidak takut beraktivitas, maka ekonomi otomatis akan kembali bergerak.
“Jadi untuk memperbaikinya (perekonomian) apa? Rasa takut ini harus dihilangkan diganti dengan rasa aman, sehingga orang bisa keluar (beraktivitas). Kalau orang keluar, otomatis tidak usah diapa-apain ekonomi akan jalan,” jelasnya dalam diskusi “Atasi Pandemi, Pulihkan Ekonomi” bersama Juru Bicara Pemerintah dr Reisa Brotoasmoro secara virtual, Jumat, 18 Desember 2020.
Dokter Reisa menekankan bahwa penanganan kesehatan yang baik itu penting karena akan membawa pulihnya ekonomi. Selain itu, krisis ekonomi global yang dirasakan penduduk dunia saat ini, disebabkan oleh pandemi Covid-19. Dimana masyarakat tidak berani beraktivitas karena takut tertular Covid-19.
Padahal, ekonomi Indonesia dan ekonomi dunia itu pilar utamanya adalah kontak fisik. Hal ini kata Budi, menjadi jawaban mengapa perdagangan berbasis digital atau e-commerce belum bisa menggantikan physical commerce di pasar-pasar tradisional atau mal-mal.
“Ini kan masalahnya, karena orang merasa takut, tidak memiliki rasa aman untuk keluar melakukan kontak fisik. Akhirnya ekonomi jatuh,” jelasnya.
Salah satu cara yang dilakukan pemerintah melindungi warga negaranya dalam masa pandemi Covid-19 ialah dengan menghadirkan vaksin dan dilanjutkan vaksinasi nasional. Kementerian BUMN mendapat tugas mengadakan vaksin sesuai yang sudah diakui World Health Organization (WHO).
Pemerintah juga telah menetapkan 6 jenis vaksin Covid-19 melalui Keputusan Menteri Kesehatan No. H.K.0.1.0.7/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. Keenam itu diantaranya PT. Bio Farma (Persero), Astra Zeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer/BioNtech dan Sinovac. Untuk pengadaannya melalui skema multilateral GAVI. Dimana Indonesia akan mendapatkan alokasi 3 persen dari populasi penduduk. Dan terdapat opsi menaikkan alokasi hingga 20 persen.
“Vaksin hanyalah salah satu cara. Tapi sebenarnya banyak cara yang bisa kita lakukan asal disiplin, 3M dan 3T itu harus kita jalani. Kan tidak sudah cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak,” katanya. Penerapan disiplin protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan juga berjalan seiringan.
Sama pentingnya juga dengan upaya pemerintah dalam 3T yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan).
“Yang namanya memperbaiki layanan rumah sakit, sama pentingnya. Public health care, sistemnya kita juga mungkin harus kita tingkatkan dengan baik,” ucap Budi.
Untuk itu Budi mengingatkan, bahwa upaya yang dilakukan menangani pandemi Covid-19 hari ini, tidak berhenti sampai disini. Namun upaya yang dilakukan hari ini adalah persiapan untuk menghadapi hari yang akan datang. Teknologi harus disiapkan dari sekarang, sehingga, generasi penerus bangsa akan lebih siap menghadapi.
“Jadi yang mau saya sampaikan, persiapan-persiapan itu harus dibangun dari sekarang. Bukan hanya melawan virus yang versi sekarang, tapi melawan SARS Cov-3, SARS Cov-4,” terang Budi.