(Vibizmedia – Internasional) Facebook dan Twitter mengalami kerugian nilai pasar gabungan senilai $ 51 miliar selama dua sesi perdagangan menyusul larangan mereka terhadap Presiden Donald Trump pada pekan lalu karena para investor menolak keras sensor raksasa teknologi ini terhadap Trump kira-kira dua minggu sebelum masa jabatannya akan berakhir, dilansir dari Justhenews (14/1).
Facebook harus menanggung kejatuhan harga saham yang luar biasa, menurut Business Insider, mereka mengalami kerugian besar-besaran sebesar $ 47,6 miliar menyusul pengumuman CEO Mark Zuckerberg yang mengatakan bahwa Trump akan tetap ditangguhkan dari platform media sosial “tanpa batas waktu,” sampai setidaknya setelah pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.
Saham Facebook jatuh 4% pada hari Senin dan sedangkan pada Selasa jatuh 2,2% karena pemegang saham khawatir larangan tersebut dapat membuat pengguna keluar dari platform. Pada saat pasar ditutup pada hari Selasa, kapitalisasi pasar Facebook berada $ 47,6 miliar di bawah level hari Jumat.
Sedangkan saham Twitter jatuh 6,4% untuk memulai minggu ini dan turun 2,4% lagi karena aksi jual berlanjut hingga penutupan Selasa. Penurunan tersebut membuat kapitalisasi pasar Twitter turun sebesar $ 3,5 miliar. Hal itu terjadi setelah secara permanen mereka menangguhkan Trump dari servernya dengan dasar klaim bahwa presiden tersebut menghasut kekerasan di antara para pendukungnya melalui postingannya.
Seminggu sejak larangan dilakukan oleh Facebook dan Twitter, para penggunanya dilaporkan berbondong-bondong ke situs media sosial alternatif, platform media yang mereka anggap bebas dari sensor yang sangat berbeda dengan perlakuan platform media sosial arus utama seperti Facebook dan Twitter.