Groundbreaking Pabrik Frisian Flag, Menperin: Perkuat Kemitraan dengan Koperasi dan Peternak Sapi Perah

0
494
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau rencana pembangunan pabrik Frisian Flag di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa, 9 Maret 2021. FOTO: KEMENPERIN

(Vibizmedia-Nasional) Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan industri pengolahan susu merupakan salah satu sektor manufaktur pangan yang mendapat prioritas pengembangan.

“Industri ini masih dihadapkan pada tantangan pemenuhan bahan baku, karena sampai saat ini hanya 22% bahan baku susu yang dipasok dari dalam negeri,” jelas Agus pada Groundbreaking Pabrik Baru PT Frisian Flag Indonesia di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 9 Maret 2021.

Oleh karena itu, pihaknya memberikan apresiasi kepada PT Frisian Flag Indonesia yang turut berupaya mendorong pertumbuhan produksi susu segar agar dapat mengimbangi laju pertumbuhan kebutuhan bahan baku industri pengolahan susu di dalam negeri.

“Kami sangat mengapresiasi keteguhan PT Frisian Flag Indonesia untuk terus mengembangkan dan memperkuat kemitraan dengan koperasi dan peternak sapi perah yang sudah dijalin selama bertahun-tahun,” katanya.

Upaya yang dijalankan oleh PT Frisian Flag Indonesia tersebut, di antaranya melalui berbagai program seperti bantuan Milk Collection Point (MCP) koperasi susu, peningkatan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) melalui Akademi Peternak Muda dan Farmer2Farmer, serta pembangunan dairy village (desa susu).

“Diharapkan kontribusi berkelanjutan PT Frisian Flag Indonesia terhadap sektor peternakan sapi perah rakyat dapat bantu mendorong kuantitas dan kualitas susu segar di dalam negeri, sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor bahan baku,” tegasnya.

Upaya ini sejalan dengan program Kementerian Perindustrian untuk mewujudkan substitusi impor 35% pada tahun 2022. Agus menyambut baik pembangunan pabrik baru PT Frisian Flag Indonesia dengan investasi tahap awal (tahun 2020-2023) sebesar €225 juta (Rp3,8 triliun) untuk produk susu cair dan susu/krimer kental manis.

“Kami memandang bahwa komitmen dari PT Frisian Flag Indonesia adalah suatu strategi bisnis yang tepat untuk terus memenuhi peningkatan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap produk susu olahan berkualitas,” paparnya.

“Kami yakin peluang pasar dan tingkat konsumsi produk susu olahan akan terus tumbuh tinggi ke depannya,” ujar Agus.

Optimisme tersebut seiring dengan terus meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat dan bertumbuhnya kelas menengah, bertransformasinya gaya hidup masyarakat menjadi lebih sehat, serta peningkatan permintaan produk bernutrisi tinggi selama pandemi Covid-19.

“Selain itu juga semakin meningkatnya share populasi masyarakat berusia muda terutama generasi Z yang bersifat aktif, dinamis, dan memiliki mobilitas tinggi khususnya di kawasan urban, yang diperkirakan akan mendongkrak permintaan terhadap produk minuman susu yang praktis dan siap dikonsumsi (ready to drink/RTD),” ungkapnya.

Pihaknya juga memacu daya saing industri pengolahan susu di tanah air melalui beberapa upaya strategis, di antaranya mengusulkan pemberian insentif Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP). Pada tahun 2020, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp583,2 miliar untuk fasilitas BMDTP kepada 33 sektor industri terdampak pandemi Covid-19.

“PT Frisian Flag Indonesia merupakan salah satu perusahaan industri pengolahan susu yang telah menerima manfaat insentif fiskal tersebut dan kemudian meningkatkan investasinya,” ucap Agus.

Perlu diketahui, pabrik baru PT Frisian Flag Indonesia seluas 25 hektare tersebut berkapasitas 244 juta liter per tahun untuk susu cair serta 476 ribu ton per tahun untuk produk krimer kental manis. Produknya ditargetkan 90% ke pasar ekspor, dan 10% pasar dalam negeri. Penyerapan tenaga kerja akan mencapai 848 orang. Saat ini, tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia masih sekitar 16,9 kg per kapita per tahun setara susu segar, yang jumlahnya perlu ditingkatkan untuk kompetitif di tingkat regional.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here