Kementan Imbangi Panen Raya dengan Gerakan Serap Gabah Petani

0
319

(Vibizmedia – Economy & Business) Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan pengawalan panen raya padi dan gerakan serap gabah petani di semua daerah, guna mengoptimalkan hasil panen. Tentunya untuk menjamin stok beras nasional dan menstabilkan harga gabah/beras petani saat musim panen raya.

“Pertanian begitu keras didorong pemerintah dan produktivitasnya cukup bagus. Lalu bagaimana serapannya? Kita dorong semua stakeholder yakni Bulog, PT. RNI, dan penggilingan serta pihak swasta untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP (harga pembelian pemerintah),” ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada panen raya padi dan gerakan serap gabah di Desa Srikaton, Kecamatan Buay Madang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatra Selatan (Sumsel), Sabtu (03/04/2021).

Upaya pemerintah selain peningkatan produksi, juga meningkatkan penanganan pascapanen yakni dryer dan rice milling unit (RMU) atau penggilingan sehingga beras yang dihasilkan petani berkualitas tinggi dan mudah diserap dengan harga yang memberikan keuntungan.

“Sesuai arahan Presiden Jokowi, tidak hanya budidaya kita dorong, tapi juga pascapanennya, salah satunya kualitas RMU sehingga beras yang dihasilkan dalam packaging dan kualitas yang bagus dan juga harganya tidak di luar HPP,” ujarnya.

Selain bantuan bersumber dari dana APBN, Kementan bersama perbankan menyediakan fasilitas KUR untuk meningkatkan produksi dan secara mandiri melakukan pengembangan usaha tani dengan skala ekonomi tertentu yang menguntungkan.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan, potensi panen Januari-April 2021 di wilayahnya seluas 405.404 hektare dan luas panen bulan April ini mencapai 84.216 hektare.

Pada panen raya padi di Kabupaten OKU Timur ini sekaligus dilakukan gerakan serap gabah petani. Juga dilakukan penandatangan nota kesepahaman kesanggupan menyerap gabah/beras petani yang dilakukan Komando Strategi Penggilingan (Kostraling), Perum Bulog, PT. RNI, dan Bank Sumsel Babel.

Dalam nota kesepahaman tersebut, periode April-Juni 2021 Kostraling sepakat menyerap gabah petani 4.800 ton atau setara 3.048 ton beras, PT. RNI sepakat menyerap gabah 500 ton per bulan, dan Perum Bulog menyerap gabah sebesar 80 ribu ton atau setara 50 ribu beras. Sementara Bank Sumsel Babel menyiapkan KUR untuk Kostraling guna menunjang kegiatan budidaya, penanganan panen, pascapanen, dan pengolahan hasil terpadu.

Besarnya bantuan yang digelontorkan Kementan untuk Sumsel adalah senilai Rp122,6 miliar dan Kabupaten OKU Timur Rp14,9 miliar. Bantuan berupa benih, pupuk, alat mesin pertanian modern untuk pra dan pascapanen, dan bantuan lainnya.

Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here