Mengenal Karakteristik Anggrek Bulan

0
8030
Anggrek Bulan (Foto: Adelady Thomas/ VM)

(Vibizmedia – Gaya Hidup & Hiburan) Bunga Anggrek merupakan salah satu jenis bunga asli Indonesia yang terkenal, para pecinta bunga pasti sangat menyukai jenis bunga ini. Anggrek mempunyai 800 genera dan 25.000 spesies, termasuk dalam famili Orchidaceae. Tanaman bunga ini memiliki daya tarik tersendiri dari keindahan bentuk bunga dan warnanya yang beraneka ragam, tidak pernah menimbulkan rasa bosan. Bentuk bunga Anggrek sangatlah bervariasi, ada yang berbentuk kupu-kupu (Phalaenopsis), kalajengking (Arachnis), dan kantung (Paphiopedilum). Bahkan warna kuntum, ukuran kuntum, jumlah kuntum, bentuk daun dan batanganya pun beragam.

Anggrek bulan dalam berbagai varian (Foto: Adelady Thomas/ VM)

Tanaman Anggrek tersebar dari daerah tropika hingga sirkumpolar, tempat tumbuhnya pun sebagian besar secara epifit dengan melekat pada batang pohon dan tidak merugikan tanaman yang ditumpanginya. Ada juga yang tumbuh  secara geofitis (tumbuh di tanah dengan akar-akar dalam tanah), ada yang sifatnya saprofit (tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus). Pertumbuhannya termasuk dalam tipe monopodial (memiliki tipe pertumbuhan ujung batang ke satu arah atau ke atas dan terbatas), biasanya memiliki batang yang pendek dengan 3 hingga 6 daun, daunnya dapat bertumbuh lebat sampai ukuran sekitar 5 – 10 cm. Bentuk daunnya lonjong dengan ujung melebar, satu buah kelopak pada bagian punggung dan samping terdapat 2 buah daun kelopak.

Anggrek bulan putih ungu nan cantik (Foto: Adelady Thomas/ VM)

Beberapa anggrek yang berada pada iklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai salah satu bentuk adaptasi terhadap keadaan lingkungan sekitarnya. Tanaman anggrek bisa ditemukan di alam dengan tumbuh sebagai tanaman hutan atau di bawah naungan. Tanaman anggrek dapat hidup pada kondisi persediaan air yang rendah (air dari hujan, embun ataupun uap air di udara). Akan tetapi tanaman anggrek tidak ditemukan pada daerah gurun.

Anggrek Bulan  (Phalaenopsis amabilis) di Indonesia termasuk sebagai bunga nasional dan salah satu jenis anggrek yang populer. Dr. C. L Blume yang adalah penemunya yang merupakan senior ahli botani. Anggrek Bulan termasuk dalam monopodial (tidak menyukai cahaya matahari langsung), menyukai cahaya yang teduh. Warna daunnya hijau dan memiliki bentuk yang memanjang. Akarnya berwarna putih, bentuknya bulat memanjang dengan akar berdaging yang memiliki fungsi sebagai cadangan hidupnya, ukuran bunga ini berkisar antara 10 cm.

Anggrek bulan, bunga nasional Indonesia (Foto: Adelady Thomas/ VM)

Ada keunikan yang menonjol pada kelopak bunga Anggrek Bulan, ciri khas warna dari Anggrek Bulan ini adalah warna putih, ada juga yang memiliki corak merah dan kuning. Bahkan, memiliki bentuk bunga yang lebih besar dengan berbagai variasi warna, panjang dari mekar bunga yang lebih lama dibanding dengan jenis anggrek lainnya. Anggrek Bulan bisa ditemukan di Indonesia, Filipina, Malaysia, hingga ke Australia.

Anggrek Bulan ketika mekar sangat indah, biasanya digunakan untuk hiasan di rumah atau pekarangan, anggrek bulan juga sudah banyak jenisnya dari varietas baru (Anggrek Bulan Hibrida dan lainnya). Anggrek Bulan termasuk anggrek yang tidak cepat layu, bahkan batang bunga yang sudah rontok bisa menghasilkan cabang bunga yang baru asalkan perawatan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhannya. Karena bunga Anggrek Bulan memiliki keunikan, bagus, indah dan cantik, maka Anggrek Bulan ini menjadi salah satu tanaman yang dilindungi di Indonesia dan merupakan salah satu bunga nasional sebagai puspa pesona (seperti yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 4/1993).

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here