Berbagi Kebaikan: Aksi Simpatik Pinjamkan Oximeter ke Pasien Isoman Secara Gratis

0
377

(Vibiz Media – Berbagi Kebaikan) Pandemi Covid-19 di Indonesia masih kita hadapi bersama sampai saat ini. Suatu kondisi yang tidak mudah, namun kondisi ini ternyata melahirkan banyak orang-orang baik, yang dengan tulus dan berani berbagi kebaikan bagi para pasien Covid_19.

Salah satunya adalah yang dilakukan oleh pasangan suami istri – Yohanes Aditya Sanjaya dan Theresia Sulistyowati – pemilik toko di kawasan Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. Toko yang menjual pakaian dan berbagai kebutuhan rumah tangga ini berinisiatif meminjamkan oximeter secara gratis bagi para warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) karena terpapar Covid-19.

 Apa yang melatarbelakangi aksi kemanusiaan yang simpatik ini?

“Awalnya kami melihat banyak berita kasus kematian pasien Covid.  Biasanya kalau orang isoman itu yang dibutuhkan ‘kan tabung oksigen dan oximeter. Dan sebelum membutuhkan tabung oxygen biasanya perlu oximeter untuk mengukur kadar oksigen supaya tahu kapan harus dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan. Yang bisa kita lakukan saat ini ya meminjamkan alat oximeter ini”, tutur Theresia Sulistyowati yang biasa dipanggil Mbak Sulis ini.

Aditya, suaminya, menambahkan bahwa oximeter ini memang sepertinya alat sederhana tapi penting buat pasien isoman. Meskipun harganya sekitar Rp. 100.000 tapi mungkin bagi pasien isoman cukup memberatkan, apalagi yang penghasilannya terbatas. Mungkin dengan menghemat uang Rp.100.000 karena mendapat pinjaman alat gratis, pasien bisa agak lebih “bernafas” untuk menggunakan dananya bagi kebutuhan lainnya.

“Tadinya pilihannya ada dua (membagikan atau meminjamkan). Mau membagikan oximeter tapi kami pikir kayak putus di jalan, nggak berkesinambungan. Tapi kalau dipinjamkan, kita kan nggak tahu pandemi ini masih berapa lama, jadi bisa dipakai lagi”, ungkap Aditya menambahkan keterangan isterinya.

Oximeter yang siap dipinjamkan oleh pasutri ini sejumlah 50 unit. Persyaratan warga untuk meminjam oximeter ini adalah menunjukkan KTP dan keterangan hasil swab positif virus Covid bagi warga yang menjalani isoman tersebut. Namun saat ini, Aditya menambahkan, pasien yang bergejala tapi tidak memeriksakan diri ke Puskesmas atau Laboratorium pun diperbolehkan meminjam untuk keperluan isoman.

Melayani keluarga pasien isoman yang datang untuk meminjam Oximeter (Foto: Aditya)

Bagaimana respon para peminjam oximeter?  

Alat pengukur saturasi oksigen itu mereka pinjamkan hingga warga tersebut dinyatakan sembuh dari Covid-19. Karena aksi ini baru dilakukan belum sampai dua minggu, belum banyak oximeter yang dikembalikan.  Namun kesan para keluarga pasien isoman yang datang mewakili keluarha untuk meminjam langsung di Toko Mahamurah, Ruko Valencia Blok B1 Mertoyudan ini mengatakan merasa terbantu.

Salah seorang peminjam yang sudah mengembalikan oximeter, Sawitri, penyitas Covid-19 yang melakukan isoman bersama seisi rumah yang positif Covid. Sawitri mengatakan: “Saya pinjam oximetri di Mahamurah ini sangat membantu, karena kita ‘kan nggak tahu, bisa mengalami happy hypoxia, kita nggak tahu kadar oksigen kita berapa. Mungkin rasanya biasa saja tapi ternyata kadar oksigennya turun, kita nggak ngerti. Jadi perlu oximeter untuk jaga-jaga. Jadi kalau sewaktu-waktu ketahuan bisa segera dibawa ke Rumah Sakit atau layanan medis terdekat”, ujarnya.

Apakah sudah ada pihak-pihak yang menyatakan ingin bergabung atau membantu mendanai upaya ini?

Karena apa yang dilakukan ini masin relative baru, belum ada pihak yang tertarik untuk bergabung atau mendanai. Barangkali kalau sudah semakin banyak peminat atau jika layanan gratis dikembangkan dengan peminjaman tabung oksigen, misalnya, mungkin akan ada pihak-pihak yang memberikan perhatian.

Sampai saat ini pasutri ini mengerjakannya bersama para pegawai toko, masih tertangani, baik dari segi dana penyediaan dan pemeliharaan alat maupun kegiatan layanan peminjaman oximeter sehari-hari.

Bagaimana memastikan pegawai yang melayani dan oximeter yang dikembalikan tidak berdampak penularan?

“Semua pegawai melayani dengan prokes ketat dan dipasang sekat plastik yang memisahkan antara pegawai yang melayani dan orang yang datang. Setelah itu, alat yang baru dikembalikan langsung disterilkan”, terang  Sulis.

Pemberitahuan terkait peminjaman oximeter gratis itu diunggah lewat akun Instagram @mahamurah_magelang dan juga media sosial lainnya. Sulis mengatakan bahwa sejak dilaunching  Senin (23/7), peminatnya terus bertambah. Terkadang pasien tidak hanya bertanya tentang oximetri tetapi juga kebutuhan lain untuk pasien isoman.

Sampai saat wawancara berlangsung masih tersedia 15 unit yang bisa dipinjam warga. “ Dengan pemberitaan melalui Vibizmedia ini, diharapkan orang semakin tahu dan kami siap membantu meminjamkan oximeter ini di radius Kecamatan Mertoyudan sampai Kabupaten Magelang ”, pungkas Aditya.

Emy T/Journalist/Vibizmedia
Editor: Emy Trimahanani

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here