Bali Buka Kembali Penerbangan Internasional, Inilah Suasana Bandara Ngurah Rai

0
237
Bandara Ngurah Rai Bali buka lagi untuk penerbangan internasional (Foto: AP I)

(Vibizmedia – Nasional) Memasuki bulan Februari 2022, bagi wisatawan atau warga negara asing yang ingin berkunjung ke Bali, telah dibuka kembali penerbangan internasional dari dan menuju Bali.

Untuk itu Bandara I Gusti Ngurah Rai – Bali kembali melayani penerbangan internasional reguler mulai Kamis, 3 Februari 2022, ditandai dengan mendaratnya pesawat Garuda Indonesia rute Narita-Bali dengan nomor penerbangan GA881.

Pesawat yang mendarat pukul 16.32 WITA ini menjadi penerbangan rute internasional reguler pertama sejak dibukanya rute internasional menuju Bali pada 14 Oktober 2021 lalu. Berdasarkan data, penerbangan yang menggunakan pesawat tipe Airbus A330 tersebut mengangkut 12 penumpang.

Di koridor kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai-Bali, para penumpang langsung menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari implementasi protokol kesehatan yang diterapkan oleh PT Angkasa Pura/AP I selaku operator bandara, bekerja sama dengan sejumlah instansi anggota komunitas bandara.

“Penerbangan GA881 menandai dibukanya kembali rute internasional menuju Bali yang sebelumnya ditutup sementara pada awal pandemi COVID-19 pada Maret 2020 lalu. Kami selaku pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai menyambut penerbangan ini dengan sangat baik, serta antusias terhadap penerbangan internasional reguler selanjutnya,” ujar Direktur Utama AP I, Faik Fahmi, Jumat (4/2/2022).

Faik Fahmi menekankan tentang implementasi protokol kesehatan dalam penanganan penumpang yang baru tiba di bandara. Kesiapan Bandara I Gusti Ngurah Rai selaku pintu gerbang udara utama Pulau Bali mencakup passenger journey sejak penumpang turun dari pesawat hingga penjemputan menuju hotel karantina.

Adapun proses kedatangan penumpang rute internasional adalah sebagai berikut;

  1. Pre Flight: sebelum terbang ke Bali, calon penumpang rute internasional harus sudah mengisi e-HAC melalui aplikasi PeduliLindungi, menunjukkan vaksin dosis lengkap, memiliki hasil PCR 3×24 jam, mengisi electronics customs declaration (e-CD), memiliki dokumen pemesanan hotel karantina, memastikan dokumen keimigrasian dan memiliki asuransi perjalanan;
  2. Pemeriksaan suhu badan melalui Thermo Scanner;
  3. Check Point: penumpang akan dilayani oleh petugas dalam melakukan input data dari e-HAC. Petugas akan melakukan kontrol data serta print QR barcode.
  4. Pemeriksaan dokumen kesehatan oleh petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan;
  5. Pengambilan sampel RT-PCR dengan waktu proses pengambilan sampel sekitar 1,5 menit.
  6. Pemeriksaan dokumen keimigrasian dengan waktu pemeriksaan sekitar 1 menit. Terdapat 32 konter imigrasi;
  7. Pengambilan bagasi di conveyor belt dengan waktu proses 20 s.d. 40 menit;
  8. Tapping electronic customs declaration (e-CD) dengan waktu proses 0,16 menit;
  9. Menunggu hasil RT-PCR di Holding Area, dan melakukan tapping QR Code check point, serta melakukan registrasi hotel dan transportasi. Jika hasil RT-PCR positif, penumpang akan dibawa ke rumah sakit;
  10. Penumpang melakukan tapping QR Code check point dan melakukan konfirmasi hotel dan transportasi;
  11. Penumpang menuju area penjemputan dan menuju hotel karantina.

Secara umum, waktu yang dibutuhkan penumpang untuk menjalani seluruh proses tersebut adalah sekitar 104 menit atau 1 jam 44 menit.

“Selain penerbangan ini, saat ini terdapat maskapai lain yang telah mengajukan izin rute secara resmi dan telah memperoleh izin, yaitu penerbangan Singapore Airlines rute Singapura-Bali pada 16 Februari, dan Batik Air tujuan Bali-Singapura,” pungkas Faik Fahmi.

Emy T/Journalist/Vibizmedia
Editor: Emy Trimahanani
Foto:Angkasa Pura I

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here