
(Vibizmedia – Nasional) Dalam rangkaian agenda kemah di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari Senin-Selasa (14-15/3/2022) meninjau Pusat Persemaian Modern (Nursery Center) Mentawir IKN Nusantara di kawasan Bukit Bangkirai, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pembangunan IKN akan diawali dengan merehabilitasi hutan-hutan yang ada di sekitar kawasan. Proses penanaman akan terus dilakukan dengan tumbuhan endemik asli Kalimantan.
“Tujuannya agar kembali pada fungsi semula sebagai hutan tropis dan bukan hutan yang monokultur/homogen. Pusat persemaian Mentawir di Bukit Bangkiran itu nantinya akan memproduksi sekitar 15-20 juta bibit pohon mungkin sekitar dalam 6-7 bulan lagi,” kata Presiden Jokowi.
Presiden berharap dengan penanaman kembali, maka habitat-habitat yang ada akan kembali seperti semula. Bibit-bibit seperti nyatoh, meranti, kapur, blangiran, gaharu dan lainnya, termasuk tanaman buah termasuk jambu-jambuan, sudah disiapkan untuk menarik hewan atau burung agar masuk lagi ke kawasan IKN.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan Kementerian PUPR akan memberikan dukungan prasarana air baku untuk memenuhi kebutuhan air bagi bibit-bibit pohon dengan skala besar.
“Sama seperti yang telah PUPR lakukan di Pusat Persemaian Modern (Nursery Center) di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,” ujar Menteri Basuki.
Persemaian Mentawir yang terletak di Desa Mentawir Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur ini mempunyai luas ± 9 Hektar dengan kapasitas produksi bibit 15 Juta/tahun.
Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda, Harya Muldianto, mengungkapkan untuk mendukung kegiatan persemaian, dibutuhkan salah satu sarana penunjang seperti embung. Embung tersebut digunakan sebagai penyediaan air baku yang akan memanfaatkan Sungai Mandahan yang berlokasi disamping fasilitas persemaian dan memiliki kurang lebih lebar 5 m x 0,3 m dengan debit 225 liter/detik.
Rencananya, embung ini akan dibangun dengan luas 40.000 m2 dan kedalaman 4 meter sehingga volume tampungan embung sebesar 160.000 m3, dengan rencana kapasitas pengambilan 40 liter/detik.
Disamping embung, ada beberapa sarana yang akan disiapkan sebagai penunjang embung tersebut, diantaranya kolam penampung dengan kapasitas 2.500 m3; 6 unit pompa dengan kapasitas 20 liter/ detik (3 unit pompa sebagai penyalur air dari embung menuju kolam penampung dan 3 pompa lainnya sebagai penyalur air dari kolam penampung menuju ultrafiltrasi); 5 tangki air dengan kapasitas 640 m3; kolam sedimen dengan kapasitas 1500 m3; pipa dan penunjang lainnya.
Emy T/Journalist/Vibizmedia
Editor: Emy Trimahanani