Platform Pelayanan Satu Pintu “InaExport” Dukung UKM Masuk Pasar Global

0
276
Wamendag Jerry Sambuaga meluncurkan platform pelayanan satu pintu fasilitasi ekspor nonmigas InaExport, Senin (11 April 2022) secara hibrida dari Bogor, Jawa Barat. (Foto: Humas Kemendag)

(Beritadaerah – Industry) Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan platform pelayanan satu pintu (one stop service) fasilitasi ekspor nonmigas InaExport, Senin (11/04/2024). Tujuannya mendorong transformasi digital dengan mengikutsertakan eksportir dalam platform perdagangan melalui sistem elektronik (e-commerce), acara daring, dan program pameran daring.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan: “Kementerian Perdagangan mengembangkan InaExport dengan tujuan menjadikannya sebagai platform pelayanan satu pintu (one stop service) fasilitasi ekspor nonmigas untuk menghubungkan dan mempromosikan pelaku usaha atau eksportir Indonesia ke buyer internasional. InaExport menawarkan keuntungan. Tidak hanya membantu penjualan dan penjualan, tapi juga pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) untuk siap menghadapai pasar global.”

InaExport mendukung para eksportir Indonesia dengan informasi pelatihan dan informasi terbaru pameran dagang. Juga memudahkan para eksportir berpeluang untuk terdaftar dan ditemukan dengan mudah oleh buyer potensial di seluruh dunia. Sedangkan keuntungan bagi buyer yaitu kemudahan mengakses katalog produk dari pemasok Indonesia yang terverifikasi, mengirim inkuiri atau permintaan pembelian hanya dengan satu klik.

“Bersama dengan seluruh perwakilan perdagangan di luar negeri dan jaringan buyer, InaExport bertujuan mendukung kesinambungan bagi pertumbuhan bisnis dalam keadaan yang nyaman bagi kedua belah pihak,” ungkap Jerry.

Sampai saat ini, sebanyak 11.650 pemasok terverifikasi, 6.121 produk, 534 informasi pasar, 27 kegiatan, dan 48 perwakilan internasional telah tercatat dalam sistem InaExport. Angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah.

Jerry optimis saat ini adalah momentum untuk mengakselerasi ekonomi digital di Indonesia. Konsumen digital meningkat dari sebelum pandemi 69,5 persen menjadi 79,7 persen pada 2021. Penjual digital juga semakin akrab dengan perkembangan teknologi.

“Kontribusi ekonomi digital pada 2021 mencapai Rp632 triliun atau 4 persen dari pendapatan domestik bruto Indonesia. Meski angkanya relatif kecil, pertumbuhannya sangat cepat,” tambah Wamendag.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Didi Sumedi menjelaskan sejarah InaExport diawali adanya buyer reception desk (BRD) pada 1970-an. Para perwakilan perdagangan berupaya membawa buyer internasional untuk bertemu secara luring dengan pelaku usaha siap ekspor. Pada 2013, Kemendag melalui Ditjen PEN mengembangkan sistem Customer Service Center Membership (CSC) Ditjen PEN. Awalnya, CSC menyediakan layanan daring dan luring bagi pelaku usaha untuk mendapatkan informasi ekspor.

“Seiring berjalannya waktu, permintaan layanan dan perbaikan CSC terus berlanjut. Dengan riset dan pengembangan, Kementerian Perdagangan mempersembahkan InaExport sebagai CSC versi daring dengan lebih terkini dan lebih baik. Lebih lanjut, InaExport dapat diakses di tautan inaexport.id,” ungkap Didi.

Emy T/Journalist/Vibizmedia
Editor: Emy Trimahanani