Tim Muhibah Angklung Tampil di Festival Budaya Bergengsi Dunia di AS

0
258
Tim Angklug Muhibah
Tim Muhibah Angklung, tim angkung asal Bandung telah melakukan rangkaian pertunjukan angklung sepanjang Juli 2022 di berbagai wilayah di AS, mulai dari New York, Washington DC, Chicago, Boise hingga Burley dan Utah. (Foto: Kemenlu)

(Vibizmedia – San Francisco, AS)  Tim Muhibah Angklung,  tim angkung asal Bandung telah melakukan rangkaian pertunjukan angklung sepanjang Juli 2022 di berbagai wilayah di AS, mulai dari New York, Washington DC, Chicago, Boise hingga Burley dan Utah. Tim tersebut tampil di dua festival budaya bergengsi dunia, yakni Magic Valley Folk Festival di Burley (Idaho) dan World Folkfest di Springfield (Utah). Tim ini merupakan satu-satunya wakil dari benua Asia yang tampil dalam festival tersebut. Perwakilan Republik Indonesia dari Timur hingga Barat AS yang memiliki wilayah kerja masing-masing  memberikan perhatian dan fasilitasi kepada mereka.

Dalam mengakhiri rangkaian misi budayanya di Amerika Serikat (AS), Tim Muhibah Angklung melakukan kunjungan ke San Francisco pada Rabu-Kamis (3-4/8) waktu setempat. Mereka disambut secara hangat oleh Konjen RI San Francisco, Prasetyo Hadi dan jajaran, termasuk perwakilan masyarakat Indonesia pecinta angklung yang diundang.

Dalam sambutannya Prasetyo Hadi mengatakan KJRI San Francisco menyambut baik dan mengapresiasi rangkaian misi budaya yang dilakukan Tim Muhibah Angklung yang semakin memperkenalkan angklung, sebagai salah satu kekayaan keragaman budaya nasional Indonesia kepada publik luas AS.

Angklung Sebagai Warisan Budaya Tak-Benda

Ia melanjutkan, atas nama Pemerintah Indonesia KJRI San Francisco menyampaikan terima kasih dan ingin memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Tim Muhibah Angklung atas keberhasilan misi budayanya dalam mempromosikan angklung sebagai salah satu musik tradisional Sunda yang juga menjadi bagian dari keragaman seni-budaya bangsa dan telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak-Benda (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity).

Pada acara pertemuan dan jamuan makan khusus tersebut, seluruh anggota Tim Muhibah Angklung memperoleh pula sertifikat, plakat, sebagai simbol apresiasi dari KJRI San Francisco.

Konjen Prasetyo mengemukakan bahwa yang dijalankan oleh Tim Muhibah Angklung ini adalah suatu contoh hal yang positif dan kreatif, sebagai langkah diplomasi second track karena turut mendorong misi diplomasi budaya Indonesia kepada masyarakat AS.

Prasetyo menyampaikan keyakinannya bahwa dengan kiprah dan kontribusi pertunjukan seni angklung oleh Tim Angklung Muhibah publik AS akan semakin mengenal, melekat dan memahami kekayaan budaya Indonesia yang multikultural dengan lebih utuh.

Selesaikan Misi Budaya “Angklung Goes Amerika Serikat

Dalam kesempatan kunjungan di San Francisco, Tim Muhibah Angklung mengungkapkan kebahagiaannya karena telah menyelesaikan misi budaya “Angklung Goes Amerika Serikat” dengan lancar dan mampu mempopulerkan angklung di negeri orang.

Maulana M. Syuhada, Ketua Tim Muhibah Angklung menyatakan harapan kelompoknya melalui misi budaya selama satu bulan di AS ini adalah agar angklung dapat lebih dikenal oleh masyarakat AS dan menjadi alat musik yang populer dan digandrungi oleh banyak orang. Ia melanjutkan jika Korea punya K-Pop, maka Indonesia punya angklung. Bahkan bukan tidak mungkin jika 10 atau 20 tahun lagi angklung menjadi salah satu alat musik yang paling populer di kalangan anak-anak muda AS.

Mendapat Sambutan Positif, Dinilai Unik dan Mengagumkan

Penampilan memukai Muhibah selama tur sebulan di AS telah mendapatkan sambutan positif dari banyak pihak. Sebagai satu-satunya tim kesenian dari Asia, mereka dinilai mampu memberikan persembahan musik dan tarian yang unik serta mengagumkan. Para penonton yang diwawancarai menyatakan sangat terkesan dan belum pernah mendengar musik angklung sebelumnya, termasuk Lynn Elliot, General Director World Folkfest. Ia mengaku sangat senang bahwa Tim Muhibah bisa hadir memperkaya keragaman festival.

“Kami senang memiliki grup dari Indonesia, yang memainkan alat musik yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang di Utah. Sesuatu yang sangat menyenangkan bagi kami, berkah bagi kami, karena pertunjukannya sangat kompak dan beragam. Kebanyakan tim seni yang tampil adalah dari Eropa. Namun dengan adanya Tim Muhibah Angklung dari Asia, justru menjadi tim favorit, putri saya sangat menyukai penampilan tim ini. Ia menyatakan hal tersebut berkali-kali”, kata Lynn Elliot.

Menampilkan Secara Live di TV Lokal

Tim Muhibah Angklung juga mendapat porsi tersendiri dalam pemberitaan oleh beberapa media TV setempat saat tampil. Dari 10 tim yang tampil, maka mereka terpilih menjadi salah satu dari dua tim yang mewakili festival untuk menampilkan tariannya secara live di TV lokal ABC di 4 negara bagian yang berpusat di Salt Lake City, ibu kota negara bagian Utah.

Muhibah angklung

Menjalin Hubungan Persahabatan yang Dalam

Selain menambah jam terbangnya di AS, Tim Muhibah Angklung yang mayoritas merupakan pelajar dan mahasiswa itu juga mendapat pengalaman lainnya yang berkesan terutama mengenai budaya lokal AS. Tim yang beranggotakan 36 orang itu menginap di rumah-rumah keluarga AS selama festival. Bukan saja mereka belajar budaya baru, tapi juga hubungan persahabatan yang dijalin begitu dalam. Semua host family menangis melepas kepergian tim tersebut.

Konsul Pensosbud KJRI San Francisco, Mahmudin Nur Al-Gozaly, mengungkapkan bahwa keberhasilan misi budaya Tim Muhibah tidak lepas dari semangat belajar dan totalitas penampilan yang mereka persembahkan dalam rangkaian tur pertunjukannya.

Mereka juga mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak di antaranya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan seluruh Perwakilan Indonesia di AS, termasuk KJRI San Francisco. Tidak ketinggalan pula, beberapa komunitas masyarakat dan diaspora Indonesia di AS juga memiliki andil yang tidak kalah penting pada saat keberadaannya di masing-masing wilayah kerja, sehingga seluruh rangkaian pertunjukan Tim Muhibah Angklung dapat berjalan dengan berhasil.

Pada tahun 2023, Tim Muhibah Angklung akan terus berkiprah dan berkoordinasi kembali dengan Perwakilan RI untuk secara berkesinambungan melanjutkan kreativitas seninya mengangkat nama baik Indonesia.

Lihat: Memahami Indonesia dan Amerika Serikat Melalui Bahasa