BUMN Berkontribusi Penting dalam Pemulihan Ekonomi dan Jadi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi

0
213
arya mahendra sinulingga
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga (Foto: Instagram Arya Sinulingga)

(Vibizmedia- Nasional) Kontribusi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sangatlah penting dalam pemulihan ekonomi terlebih saat pandemi covid-19. Kontribusi  ini dihasilkan  dari efisiensi dan transformasi yang dilakukan Kementerian BUMN dan BUMN itu sendiri dalam mengadaptasi tantangan global.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga menjelaskan wujud kontribusi BUMN di antara lain adalah mampu mengurangi angka kemiskinan dengan berkurangnya angka masyarakat kelas bawah.

Ia menjelaskan dalam Webinar “BUMN Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional” pada Rabu (17/8/2022) lalu bahwa kelas menengah telah mencapai 232 juta. Dengan kata lain kelas bawah semakin mengecil.

Terlebih lagi, jelasnya, pada tahun buku 2021 BUMN  mampu meningkatkan pendapatan dari Rp 1.130 triliun ke Rp 1.982 triliun. Kenaikan pendapatan ini mengerek pertumbuhan laba total yang mampu dikantongi BUMN sehingga bisa memberikan kontribusi lebih untuk negara.

Laba PLN Naik 40 Persen, Contoh Keberhasilan Lakukan Efisiensi dan Transformasi

Arya menambahkan, di sisi lain laba PLN naik 40 persen. Ia melihatnya sebagai wujud contoh keberhasilan PLN melakukan efisiensi dan transformasi.

Arya juga menerangkan, dari pertumbuhan laba 10 perusahaan besar di Indonesia, 7 perusahaan berasal dari BUMN dan salah satu yang terbesar ialah PLN.

“Hal itu menunjukkan bukti BUMN berada di track yang benar. Belum lagi dari sisi pajak, dari 10 emiten terbesar ada 3 emiten BUMN,” tambah Arya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (Foto: PLN)

Sementara Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa atas arahan Menteri BUMN Erick Thohir beserta jajarannya, BUMN harus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan melakukan upaya esktra dalam pemulihan ekonomi.

Saat ini, PLN telah melakukan inovasi di berbagai proses bisnis dalam upaya peningkatan demand listrik sekaligus menyokong perekonomian masyarakat.

Darmawan menjelaskan visi PLN dalam transformasi besar ini, yakni tidak hanya menyediakan listrik untuk masyarakat tetapi juga menjaga lingkungan demi generasi masa depan. Untuk itulah, PLN berkomitmen menyukseskan carbon neutral di tahun 2060 yang dicanangkan oleh pemerintah dengan mendorong penggunaan energi bersih di masyarakat.

“Kita memfasilitasi masyarakat beralih dari kendaraan berbasis BBM yang mahal, impor, dan tidak ramah lingkungan ke kendaraan listrik. Dengan ini kita bisa mengurangi emisi gas rumah kaca lebih dari 50 persen,” ujar Darmawan.

Upaya transformasi dan efisiensi yang dilakukan PLN berhasil membuat keuangan PLN sehat. Upaya transformasi PLN mampu menaikan demand pada 2021 kemarin sebesar 5,78 persen. Selain itu, pada semester pertama tahun ini PLN mampu mengantongi laba bersih Rp 17,4 triliun. Capaian itu melesat 162,4 persen dari periode yang sama tahun lalu, Rp 6,6 triliun.

Sedangkan wujud dari mendorong perekonomian, PLN juga mengembangkan program electrifying agriculture. Petani yang tadinya memakai BBM beralih ke listrik sehingga mengurangi biaya operasional mereka sampai 70 persen.

“Ini memberi perubahan luar biasa di sektor pertanian. Strategi ini diharapkan bisa mempercepat transisi energi sekaligus menopang pertumbuhan ekonomi,” ujar Darmawan.

Darmawan berkomitmen akan terus menjadikan PLN sebagai BUMN yang sehat dan mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. Ia menambahkan, PLN terus melakukan transformasi untuk menjawab kebutuhan pelanggan sehingga ketika pelanggan mudah dalam mengakses kelistrikan dan mendapatkan nilai tambah dari penggunaan listrik mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

Baca: Laba PLN Naik Sebesar Rp 17,4 Triliun Hingga Semester I 2022