Menlu Retno Ajak Negara-Negara GNB Bersatu Suarakan Paradigma Baru

0
199
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri Gerakan Non-Blok, di New York, AS, 21 September 2022 (Foto: Kemenlu)

(Vibizmedia – New York, Amerika Serikat) Dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri Gerakan Non-Blok, di New York, (21/09/22), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, saat ini dunia diwarnai dengan rasa saling tidak percaya dan rivalitas. Karenanya, negara-negara Gerakan Non Blok (GNB) harus bersatu dan membentuk paradigma baru untuk menjawab situasi tersebut.

Lebih lanjut Menlu Retno menyampaikan bahwa situasi keamanan global saat ini serupa dengan situasi dunia pada tahun 1961 ketika GNB dibentuk. Mengutip pandangan Bung Karno pada 1961, Menlu menyampaikan “politik berbasis kekuatan dan persenjataan hanya akan berakhir di medan perang”.

Dengan tujuan mencegah terjadinya konflik dan peperangan, maka Menlu Retno mengajak negara-negara GNB menyuarakan tiga paradigma baru:

Pertama, kepercayaan strategis perlu dikedepankan.

Kedua, kedaulatan dan integritas teritorial harus dijunjung tinggi.

Ketiga, penyelesaian damai atas konflik harus terus didahulukan.

Menutup pernyataannya, Menlu Retno menggarisbawahi peran Dasasila Bandung sebagai pedoman guna memastikan bahwa seluruh negara menanggung beban yang sama dan kerja sama multilateral terus dikedepankan.

Pertemuan GNB dilaksanakan di sela-sela Sidang ke-77 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat. Indonesia adalah salah satu pelopor berdirinya GNB, yang mengambil inspirasi dari Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955. Saat ini GNB diketuai oleh Azerbaijan. Ketua selanjutnya adalah Uganda, yang akan memulai keketuaannya pada tahun 2023

Baca juga:

Peringati Hari ASEAN Ke-55 di Selandia Baru: Komitmen ASEAN Kuatkan Kerjasama