Program KeRis, Kolaborasi Kementerian BUMN dan Kemendikbudristek

0
252

(Vibizmedia – Jakarta) Sebuah program kolaborasi antara Kementerian BUMN dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah diluncurkan di Jakarta (5/10), yaitu  program Kerja Sama Riset dan Inovasi (KeRis) BUMN.

Tedi Bharata, Deputi Bidang SDM Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, menyampaikan bahwa Program KeRis ini sesuai dengan harapan Menteri BUMN Erick Thohir agar BUMN bisa berkolaborasi menjadikan universitas sebagai mitra untuk pengembangan atau inovasi karena tugas dari BUMN bisa kembali ke core bisnisnya masing-masing.

Menurut Tedi ada banyak sekali peluang kolaborasi. Untuk itu BUMN memerlukan masukan dari pihak Universitas tentang hal-hal seperti  financial modelling, hingga feasiblity study-nya.

Tedi menyampaikan, ia telah berbicara dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Dirjen Dikti Ristek) Kemendikbud Ristek, Prof. Nizam mengenai rencana kolaborasi antara PTPN dengan INKA, berkaitan dengan pengembangan cable car, agar proses logistik di dalam perkebunan sawit lebin efisien. Ia juga langsung mendiskusikan hal ini dengan Dirut PTPN dan  Dirut INKA, dan mereka siap melakukan hal itu. Akan dilakukan kerjasama dengan universitas-universitas yang ingin mengembangkan kompetensi beberapa keilmuan ini.

Dirjen Dikti Ristek, Prof. Nizam menyampaikan salah satu contoh implementasi yang diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman antara PTPN dengan PT INKA dan ITERA (Institut Teknologi Sumatera).

Prof. Nizam juga menambahkan, kenapa tidak digunakan saja lokomotif dengan bahan bakar minyak sawit yang sudah dikembangkan oleh teman-teman ITERA  karena tidak ada kendaraan bahan bakar sawit.

Kolaborasi seperti ini bisa membuat inovasi-inovasi yang ada di kampus secara bergiliran ditetaskan, dimanfaatkan dan bersinergi dengan apa yang menjadi kebutuhan BUMN. Pihak universitas dapat mendukung BUMN untuk berinovasi dan siap bersinergi untuk itu.

Prof. Nizam juga menyatakan, jika tida menggunakan bahan bakar minyak sawit, maka bisa menggunakan limbah sawitnya. Ia menceritakan bagaimana mereka di Jambi sudah mengembangkan briket dari limbah sawit yang dengan pengolahan tertentu nilai kalornya sudah hampir 2 kali lipat dari batu bara. Ia menyampaikan  menyambut sangat baik dan mengapresiasi lahirnya Keris dan berharap Keris menjadi satu kekuatan baru bagi kemajuan ekonomi bangsa ke depan.

Pada kesempatan yang sama dilakukan dua penandatanganan nota kesepahaman dan kerja sama yakni, pertama,  nota Kesepahaman tentang Pengembangan Transportasi Perkebunan dan wisata Agro oleh Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani bersama Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro dan Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) I Nyoman Pugeg Aryantha. Kedua, perjanjian Kerja Sama tentang Pengembangan dan Pembuatan Inovasi Smart & Green Reefer Container oleh Direktur Pengembangan PT INKA (Persero) Agung Sedaju dengan Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol laut Yossianis Marciano PT PELNI (Persero) dan Wakil Rektor ITS Surabaya Bambang Pramujati.