Kolaborasi Indonesia – Australia Ciptakan Ekosistem Kendaraan Listrik

0
152
kendaraan listrik
Menko Marves, Luhut B. Pandjaitan hadiri roundtable meeting tentang ekosistem kendaraan listrik, bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Perth, Australia pada Senin (13/2/2023). (Foto: Infopublik)

(Vibizmedia – Nasional) Indonesia memiliki potensi besar menjadi negara penghasil baterai kendaraan listrik. Dalam rangka mewujudkan mimpi ini, Indonesia merangkul Autralia untuk bekerjasama.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, menyebutkan bahwa untuk mewujudkan cita-cita tersebut bukan merupakan hal yang mudah. Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama dan dukungan pihak lain termasuk negara Australia ini.

Hal ini disampaikan oleh Menko Marves saat menghadiri roundtable meeting yang diprakarsai Australia Indonesia Business Council bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Perth, Australia pada Senin (13/2/2023).

“Faktor kunci dari resiliensi perekonomian Indonesia di 2022 adalah pengembangan industri hilirisasi mineral yang bernilai tambah tinggi,” kata Luhut.

Menurut Luhut, dibandingkan dengan 18 negara dan 1 kawasan lain yang tergabung dalam G20, Indonesia merupakan salah satu negara yang tumbuh kuat dalam kondisi sulit yang terpengaruh perekonomian global.

Meskipun Indonesia kaya akan nikel, kondisi Indonesia saat ini belum memungkinkan untuk menjadi raja baterai kendaraan listrik dunia. Hal ini dikarenakan tidak tersedianya lithium yang merupakan bahan utama pengembangan industri baterai electric vehicle (EV). Oleh sebab itu, diperlukan kolaborasi dengan pihak lain untuk mewujudkannya.

Sementara, sebagai negara penghasil lithium, Australia menyatakan dukungannya untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen baterai lithium dunia. Kedua negara berencana untuk bersama-sama mengembangkan industri baterai EV dengan tetap bertanggung jawab terhadap faktor lingkungan.

“Dalam momentum itu, saya juga mengajak beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor sumber daya mineral untuk bertemu dan menjajaki langsung potensi kerja sama dengan para pengusaha lithium di negeri kanguru,” ujar Menko Marves Luhut.

Dijelaskan juga oleh Menko Marves Luhut, bahwa saat ini, Indonesia mulai fokus melakukan transformasi ke industri bernilai tambah tinggi, seperti bidang transisi energi. Salah satu wujudnya adalah industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) atau EV ini.