Peran Vital Humas dalam Menjaga Citra Kemenkumham

0
155

(Vibizmedia -Nasional) Jakarta – Menutup kegiatan Penguatan Tugas dan Fungsi Sekretariat Jenderal serta PR Briefing 2023, Sekretaris Jenderal Kemenkumham RI Komjen Pol. Andap Budhi Revianto mengatakan secara khusus bahwa menjaga citra humas diibaratkan menjaga sebuah pilar bangunan.

“Di Kementerian Hukum dan HAM ada 6 pilar Kesekjenan, mulai dari Biro Perencanaan, Kepegawaian, Keuangan, BMN, Umum, Pusdatin. Keenam pilar tersebut dikelilingi oleh fungsi dari Biro Humas, Hukum dan Kerjasama untuk menjaga citra kemenkumham,” tegas Sekjen pada acara PR Briefing di Graha Pengayoman, Jumat (17/02/23).

Dirinya menjelaskan bahwa Kemenkumham baik dijajaran Unit Utama dan Kantor Wilayah harus terus menggelorakan citra positif Kemenkumham. “Sebuah perencanaan yang baik tidak akan menghianati hasil, hasil yang baik harus kita sampaikan kepada masyarakat. Pahami dan implementasikan dengan baik manajemen kinerja kehumasan melalui glorifikasi kinerja humas yang telah baik dan lakukan evaluasi untuk lini yang masih butuh peningkatan,” pesan Andap.

Sekjen kembali menegaskan bahwa citra Kemenkumham yang telah dibangun selama 78 Tahun jangan sampai tercoreng. “Kita bisa menjaga citra positif salah satunya dengan melihat pengalaman berbagai instansi yang ada. Belajar dari pengalaman mereka, tidak perlu harus kita mengalaminya terlebih dahulu. Petik sebuah pembelajaran yang utuh,”tuturnya.

Pengelolaan Media Tepat Sasaran

Sebelumnya, Arief Suditomo sebagai Presenter dan Praktisi Kehumasan dalam sesi sharing dengan tema “Understanding Indonesia Media Landscape” membagikan tips untuk menjembatani Pemerintah kepentingan dengan media atau Jurnalistik.

Arief mengatakan didalam dunia jurnalistik hubungan media dan pemerintah dimulai dengan bagaimana sebuah instansi menangkap sikap editorial. Sikap editorial adalah cara media menyikapi sebuah peristiwa atau kejadian yang baik atau buruk dari sebuah institusi.

Dirinya melanjutkan bahwa sikap editorial adalah refleksi dari apa yang terjadi di masyarakat. “Sikap editorial juga dibentuk dari kepentingan politik, ekonomi dan sosial. Ada juga sikap editorial yang terbentuk berdasarkan fenomena kehidupan masyarakat seperti saat penerapan protokol Kesehatan hingga image seorang tokoh yang santer beredar di media sosial,” ulasnya.

Secara rinci ia menjabarkan ceklis dasar dalam memahami landscape media diantaranya website yang update dan interaktif, mengelola media sosial dengan postingan infografis, statement, hingga videografis, menggunakan influencer, menganalisis isu media, krisis manajemen hingga membuat sebuah event(Foto: Teguh/Narasi : Alfian)

Sumber : Humas Kemenkumham Nasional