
(Vibizmedia-Nasional) Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mendorong replikasi budidaya ikan mas koki yang sukses di Tulungagung ke wilayah lain.
Menurutnya, pelaksanaannya bisa dilakukan dengan amati, tiru dan modifikasi (ATM). Kemendes PDTT terus berupaya agar akselerasi ekonomi di level desa bisa dilakukan dengan maksimal.
Abdul Halim menyampaikan bahwa akselerasi ekonomi saat ini hanya ada satu, yaitu dengan ekspor produk.
“Inilah yang terus digalang oleh pemerintah. Sehingga apa yang sudah kita lakukan selama ini, permasalahan yang paling utama itu bisa tertangani dengan baik. Dengan demikian akselerasi ekonomi di level yang terkecil dalam hal ini desa, bisa dilakukan dengan semaksimal mungkin,” jelas Abdul Halim saat melepas ekspor ikan mas koki produksi petani Desa Sejahtera Astra di Desa Wajak Lor, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu, 12 Maret 2023.
Kegiatan ekspor seperti ini, lanjut Abdul Halim, menjadi sangat penting karena akan menjadi piloting dan direplikasi di tempat-tempat yang lain.
Untuk itu, dirinya berharap ekspor produk petani desa ini bisa segera ditindaklanjuti di tempat-tempat lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan Kabupaten Tulungagung.
Pembudidayaan ikan mas koki di Desa Wajak Lor, Tulungagung telah dirintis sejak 1986. Hingga kini budi daya ikan mas koi di Desa Wajak Lor terus berkembang dan berhasil mengangkat perekonomian warga.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Halim didampingi Bupati Tulungagung Maryoto Birowo melepas ekspor dengan ditandai pemecahan kendi ke bagian samping truk yang mengangkut 20.000 ekor ikan mas koki.
“Amati, tiru, modifikasi atau ATM. Jadi itu sangat efektif, sehingga tidak lagi kita terlalu banyak bicara teori,” ajak Abdul Halim.
Ikan mas koki dari petani desa di Tulungagung tersebut diekspor ke tiga negara tujuan, yakni Australia, Jepang dan Inggris dengan nilai Rp1,8 miliar.