Indonesia Menjadi Bagian Global Supply Chain dalam Hannover Messe 2023

0
221
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan (Foto: Tangkapan Layar Youtube FMB9ID)

(Vibizmedia – Jakarta) Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan menyampaikan, melalui Gelaran Hannover Messe 2023 pada 17-21 April 2023 di Hannover Jerman akan menjadikan Indonesia sebagai bagian dari global supply chain (rantai pasok global), khususnya dalam industri Electric Vehicle/EV (kendaraan listrik).

Gelaran ini juga manjadi ajang membangun ruang kerja sama antara Indonesia dengan para pemilik teknologi di dunia. Setelah dua tahun pandemi, banyak perusahaan Eropa yang tertarik dengan Indonesia karena melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap bagus. Selain itu sumber daya alam yang dimiliki Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi investor Eropa.

Untuk itu upaya berkolaborasi dengan Indonesia sangat besar. Lebih dari 30 perusahaan dari Eropa telah mendekati Indonesia untuk berkolaborasi memanfaatkan teknologi mereka dan juga memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.

Dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengusung tema “Industri Masa Depan Berwawasan Lingkungan Hannover Messe 2023” di Jakarta, Senin (27/3/2023), Nurul menjelaskan, teknologi yang akan berkembang adalah mobil-mobil listrik. Berkaitan dengan mobil listrik maka Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi nikel yang terbesar di dunia. Jadi dunia tidak bisa bergerak tanpa Indonesia.

Nurul menegaskan, dalam konteks itu, dalam Hannover Messe Indonesia berharap menjadi bagian dari global supply chain untuk kendaraan listrik. Dengan demikian diharapkan bahwa untuk EV Baterai, Indonesia menjadi salah satu pusat atau pemilik hak dari industrinya.

Nurul menyampaikan, berbagai macam bidang investasi akan ditawarkan Indonesia dalam Hannover Messe dan pada dasarnya cukup terbuka. Tetapi Nurul mengakui adanya satu hal yang menjadi keprihatinan bersama. Dalam rangka membuat Indonesia menjadi negara industri 4.0, maka Indonesia baru eksis di level industri jasa. Dalam konteks melakukan proses industri dengan memanfaatkan teknologi yang paling advance maka Indonesia masih tertinggal.

Karenanya, lanjut Nurul, eksposur Indonesia untuk mengerjasamakan antara negara yang mempunyai keunggulan komparatif seperti Indonesia dengan keunggulan kompetitif dari teknologi yang ada, bisa menghasilkan inovasi-inovasi yang pada akhirnya menjadi bagian dari global supply chain untuk industri apa pun sebenarnya

Nurul menyatakan Indonesia memiliki kemampuan untuk hal itu. Dari sisi kekayaan sumber daya alam maka Indonesia punya sumber daya manusia, yaitu bonus demografi sehingga SDM Indonesia aman sampai dengan 2050. Sehingga dunia melihat Indonesia sampai saat sekarang. Hal ini harus diambil manfaatnya, Maka kerja sama di Hannover Messe adalah tidak hanya branding tetapi juga ada yang bisa dibangun, yaitu ruang kerja sama secara bersama-sama antara Indonesia dengan dunia dan para pemilik teknologi.

Melalui Hannover Messe 2023, Indonesia akan kembali menampilkan sejumlah teknologi industri 4.0 dan peluang investasi sektor industri. Dengan mengusung logo layar Pinisi dan tagline “Infinite Journey”, Hannover Messe 2023 diharapkan dapat menginspirasi dan mendorong peserta untuk merangkul peluang tak terbatas.

Indonesia akan menghadirkan Zona National Pavilion yang akan menghadirkan 157 co-exhibitors Indonesia, dengan subtema Engineered Parts and Solutions, Future Hub, Sustainability and Energy Transition, Global Business and Markets, Compressed Air and Vacuum, Digital Ecosystems, Drive Technology and Automation, serta Motion and Drives.

Baca juga:

Indonesia Jadi Partner Country Ketiga Kalinya Hannover Messe 2023