Kinerja Industri Manufaktur Indonesia Gemilang Selama Januari-Maret 2023

0
139
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (3 April 2023). (Foto: Dok. Kemenperin)

(Vibizmedia – Nasional) Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa Industri manufaktur nasional kembali mencatat kinerja gemilang selama tiga bulan berturut-turut di tahun 2023 ini.

Ini tercermin dari hasil survei yang dirilis S&P Global, dimana Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Maret 2023 berada di posisi 51,9. Level ini naik dibanding bulan sebelumnya yang menempati level 51,2.

PMI manufaktur Indonesia pada Maret 2023 kembali mampu melewati PMI pusat manufaktur terbesar dunia yaitu, China (50,0) dan kembali lebih tinggi dari PMI ASEAN (51,0), Malaysia (48,8), Vietnam (47,7), Taiwan (48,6), Jepang (49,2), Korea Selatan (47,6), Inggris (48,0), Amerika Serikat (49,3), dan Jerman (44,4).

“Fase ekspansi di Maret 2023 jadi ikut memperpanjang periode perbaikan kondisi industri manufaktur kita selama 19 bulan berturut. Apalagi, laju pertumbuhan PMI di Maret 2023 merupakan yang tercepat sejak September 2022 lalu,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (3/4/2023).

Tingkat ekspansi PMI manufaktur Indonesia ini sejalan dengan hasil Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang telah dilansir sebelumnya oleh Kementerian Perindustrian. IKI Maret 2023 juga menunjukkan nilai ekspansi sebesar 51,87.

Peningkatan permintaan domestik mendorong meningkatnya output dan tenaga kerja. Faktor lainnya adalah kinerja vendor meningkat dan dan transportasi semakin baik sehingga persediaan bahan baku meningkat dan hambatan produksi berkurang. Ini memacu kinerja industri mampu menyelesaikan pesanan lebih cepat.

Meskipun biaya input masih meningkat, industri tidak lagi meneruskan kenaikan tersebut ke harga produknya. Hambatan pasokan di sektor manufaktur Indonesia semakin berkurang pada bulan Maret, sehingga waktu pemenuhan pesanan semakin pendek. Hal itu didukung kinerja pemasok dan transportasi yang lebih baik.

Kemenperin fokus memacu produktivitas di sektor industri sekaligus memperkuat pasar dalam negeri, dengan mengoptimalkan penggunaan produk lokal dan substitusi impor. Upaya ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada gelaran Business Matching Produk Dalam Negeri beberapa waktu lalu, bahwa pembelian produk lokal dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung daya saing industri di tanah air.

Menurut S&P Global Market Intelligence, tekanan pasokan menjadi lebih mudah diatur karena waktu pengiriman dari pemasok lebih cepat sementara inflasi harga input masih di bawah rata-rata 12 bulan, mewujudkan efektivitas tingkat kenaikan sebelumnya. Sementara itu, sentimen bisnis bertahan positif di antara produsen di Indonesia pada akhir triwulan pertama, serta tingkat kepercayaan diri dalam bisnis yang membaik.