Kapolri: Skema One Way dan Contra Flow Atasi Kepadatan Puncak Arus Balik Lebaran

0
158
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Foto: dok. NTMC Polri)

(Vibizmedia – Jakarta) Dalam keterangan resminya, Minggu (23/4/2023), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah mempersiapkan rekayasa arus lalu lintas mulai dari skema one way hingga contra flow, pada arus balik Lebaran 2023. Hal ini dilakukan untuk mengantisipsi kepadatan lalu lintas.

Kapolri memprediksi puncak arus balik mudik Lebaran 2023 akan terjadi pada 24-25 April dan 30 April-1 Mei dan menurut dia, tahun ini akan menjadi yang tertinggi sejak 2019.

Ia juga menegaskan bahwa Kepolisian telah mempersiapkan skema di Jalan Tol Kalikangkung hingga Tol Cikampek-Jakarta.


Prediksinya adalah arus balik ini juga menjadi tertinggi, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah dan upaya untuk melakukan rekayasa (lalu lintas) khususnya dari jajaran kepolisian.

Tak hanya one way dan contra flow, lanjut Sigit, kepolisian juga mempersiapkan sistem ganjil-genap saat arus balik.

Namun demikian, sistem ganjil-genap diberlakukan jika sudah terjadi kemacetan yang cukup parah di jalan tol.

Kapolri menyatakan bahwa pemberlakuan langkah-langkah rekayasa mulai dari one way, contraflow, dan juga kemungkinan ganjil-genap ini akan diberlakukan agar beban jalan pada puncak arus balik bisa diurai dan distribusikan.

Kapolri menyebut beban volume kendaraan di puncak arus balik memang harus diurai. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi stuck, karena luas jalan yang ada melampaui dari kapasitas, baik jalan tol maupun arteri.

Menurut dia, bila kemacetan cukup parah terjadi di Tol Cikampek-Jakarta dan harus diurai, kepolisian menyiapkan one way hingga wilayah Bekasi.

Bahkan jika kemacetan masih terjadi dan memanjang, satu arah ini dapat diberlakukan hingga Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

“Demikian juga, apa bila harus dilakukan ternyata harus dilakukan one way sampai dengan mengarah wilayah Jakarta. Kami telah mempersiapkan mulai dari 70, kemudian Km 36 (Bekasi), bahkan sampai Km 3 +5000 (Halim),” terang dia.

Semua dipersiapkan termasuk juga pengaturan contra flow disesuaikan dengan hitungan yang ada di Jasa Marga.