Arab Saudi Siap Realisasikan Investasi Pembangunan RS dan Energi Terbarukan di Indonesia

0
218
Rumah Sakit
Ilustrasi rumah sakit. DOK: PEMPROV BALI

(Vibizmedia-Nasional) Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi sepakat kerja sama energi terbarukan dan pembangunan rumah sakit.

Hal tersebut disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman (BKPM) Bahlil Lahadalia saat bertemu Menteri Investasi Arab Saudi Khalid A. Al-Falih di Riyadh, Arab Saudi.

“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Indonesia sangat terbuka untuk investasi, khususnya dalam hilirisasi industri dan ekonomi hijau yang menggunakan energi dan industri hijau. Kami memulai dengan hilirisasi sumber daya mineral. Ini adalah peluang besar dan saya ingin ada investasi bersama antara Arab Saudi dengan Indonesia,” jelas Bahlil dalam keterangannya, Jumat, 12 Mei 2023.

Menurut Bahlil, Indonesia sejak empat tahun lalu telah memulai hilirisasi di sektor pertambangan dengan diawali pelarangan ekspor bijih nikel. Mulai tahun ini, beberapa komoditas sumber daya mineral seperti bauksit, konsentrat tembaga, dan timah juga akan dilarang untuk diekspor sebagai upaya pemerintah Indonesia dalam mendorong hilirisasi sumber daya mineral.

Sementara, Menteri Khalid menyambut baik usulan tersebut dan menyatakan bahwa Arab Saudi telah memiliki hubungan yang erat dan baik dengan Indonesia, baik hubungan ekonomi maupun diplomatik. Khalid mengapresiasi upaya Indonesia dalam melakukan transformasi ekonomi melalui hilirisasi sumber daya alam sehingga mengurangi ketergantungan terhadap komoditas mentah.

“Arab Saudi siap untuk menjajaki peluang kerja sama investasi dengan Indonesia, khususnya terkait dengan energi terbarukan dan pembangunan rumah sakit. Hasil pertemuan ini akan kami tindak lanjuti untuk kemudian dituangkan dalam bentuk yang lebih konkret sehingga semakin mendorong realisasi investasi asal Arab Saudi di Indonesia,” ungkap Khalid.

Sebagai informasi, data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi asal Arab Saudi dalam periode 2018 hingga triwulan I-2023 mencapai USD26,5 juta, tidak termasuk investasi pada sektor keuangan dan hulu migas. Sektor tersier mendominasi dengan total senilai USD24,78 juta atau 94% dengan capaian tertinggi oleh sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran senilai USD16,93 juta atau sebanyak 64% dari total nilai investasi Arab Saudi di Indonesia.

Realisasi investasi Arab Saudi dengan capaian sebesar USD 10,3 juta (39%) berada di Provinsi Bali, diikuti oleh Jawa Barat, Jawa Timur, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, dan Kalimantan Timur dalam periode 5 tahun terakhir. Data 10 tahun terakhir (periode 2013 sampai triwulan I-2023) menunjukkan bahwa total investasi dari Arab Saudi sebesar USD64,6 juta yang berasal dari 423 proyek.