
(Vibizmedia-Nasional) Di Hari Kebangkitan Nasional, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengatakan momen yang tepat untuk membangkitkan semangat membangun desa serta pemberdayaan masyarakat di wilayah perdesaan.
Menurutnya, membangun desa agar kuat dan mandiri memiliki peran yang penting dalam rangka mewujudkan visi Indonesia sebagai “Indonesia Emas” pada tahun 2045.
“Di masa ini, di saat kemerdekaan telah kita raih, barisan perjuangan kita harus tetap rapat, erat, dan terus maju bergerak mengobarkan api smangat untuk bangkit demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” jelas Abdul Halim saat menjadi Inspektur pada upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-115 di Jakarta, Senin, 22 Mei 2023.
Pembangunan desa yang berkelanjutan, inklusif, dan berkeadilan, lanjutnya, adalah bagian integral dari perjalanan menuju Indonesia Emas di tahun 2045. Maka dari itu, pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya harus bekerja sama untuk mencapai tujuan ini dan memastikan bahwa perkembangan desa mendukung visi dan potensi Indonesia secara keseluruhan.
Abdul Halim juga mengungkapkan bahwa hari Kebangkitan Nasional juga harus dimaknai dengan memperingati perjuangan bersama sebagai warga negara yang cinta akan tanah airnya. Menurutnya, Baik di level Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, sektor swasta, Akademisi, Pers, komunitas, dan seluruh elemen bangsa saling bahu membahu berkolaborasi menerapkan nilai-nilai persatuan juga kesatuan dalam mewujudkan kebangkitan bangsa dari berbagai krisis global, baik kesehatan, perekonomian, hingga geopolitik sekalipun.
“Seratus lima belas tahun lalu, bara persatuan Indonesia sebagai negara mulai menyala. Hal ini ditandai dengan meleburnya berbagai gerakan perjuangan yang bersifat kedaerahan menjadi satu barisan yang utuh dengan didirikannya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908,” terang Abdul Halim.
“Kebangkitan Indonesia di tengah krisis dunia juga ditunjukkan melalui kiprah kita di berbagai forum internasional. Dunia telah menyaksikan kepiawaian Indonesia dalam memimpin forum yang beranggotakan 20 negara/entitas regional dengan kekuatan ekonomi terbesar, yakni G20,” kata Abdul Halim.
Kebangkitan Indonesia, tambahnya, juga tidak dapat terlepas dari pembangunan desa yang sudah berada di trek yang tepat. Ia bercerita, kendati dalam beberapa tahun Indonesia dilanda pandemi, desa dengan eksistensinya tetap berdiri kokoh dan kuat menghadapi berbagai situasi dan kondisi dunia dunia pada saat itu.
Untuk itu, dirinya menginisiasi pembentukan platform jejaring Desa ASEAN atau ASEAN Network Village demi memperkuat keberadaan desa di dunia internasional dan menghadapi tantangan perdesaan. Dengan adanya Jejaring Desa ASEAN ini mampu mempercepat akses potensi desa, sehingga membuka potensi besar terhadap produk desa menembus pasar regional maupun internasional.
“Selama 3 tahun terakhir, di tengah kekurangan, tantangan, dan masalah yang kita hadapi bersama, barisan perjuangan rakyat Indonesia terbukti tetap erat dalam melaksanakan penanganan pandemi Covid-19 sekaligus untuk memulihkan perekonomian bangsa,” ujarnya.