Implementasi Layanan Primer, Menkes: BPJS Alokasi Biaya Skrining Termasuk untuk Kanker

0
127
Menteri Kesehatan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. FOTO: KEMENKES

(Vibizmedia-Nasional) Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini sistem kesehatan di Indonesia lebih mengarah kepada pencegahan daripada pengobatan. Menurutnya, layanan kanker merupakan prioritas dalam transformasi sistem kesehatan di Indonesia. Salah satunya dengan memaksimalkan ketersediaan layanan kanker di 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Pihaknya prioritaskan layanan kanker melalui program promotif dan preventif, sebab kanker menjadi penyakit penyebab kematian nomor satu di Indonesia.

“Masing-masing pilar transformasi kesehatan memiliki sekitar 10-15 program, sehingga total kita punya kurang lebih 100 program dan salah satu prioritasnya adalah layanan kanker,” jelas Budi dalam keterangannya, pada Senin, 22 Mei 2023.

Kemenkes melalui skema Jaminan Kesehatan Nasional menjamin pembiayaan gratis untuk skrining 14 jenis penyakit di Puskesmas, salah satu di antaranya program layanan skrining kanker.

“Wujud implementasi transformasi layanan primer yakni melalui BPJS yang saat ini tengah mengalokasikan Rp9 triliun untuk pembiayaan layanan skrining yang di dalamnya termasuk untuk kanker,” ungkap Budi.

Sebagai informasi, Kemenkes pada 2023 tengah menyiapkan 10 ribu mesin ultrasound yang akan dibagikan ke seluruh Puskesmas di 514 Kabupaten/Kota di Indonesia guna mencapai target deteksi dini penyakit kanker payudara. Kemudian program pemberian vaksinasi HPV secara gratis diberikan guna mencegah angka pengidap kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita. Vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD.

Menkes Budi mengatakan vaksin HPV akan diberikan pada 2023 secara merata di 34 Provinsi di Indonesia. Kemenkes juga tengah menyiapkan program percontohan untuk pemeriksaan kanker serviks menggunakan metode HPV DNA Test.

Saat ini HPV DNA test dilakukan di lima kota di Provinsi DKI Jakarta, yaitu Jakarta pusat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Timur.

“Hal ini kita dilakukan karena kedepannya akan ada tambahan program pengembangan metode Genome Sequencing di 38 Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Indonesia,” kata Budi.