(Vibizmedia-Nasional) Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa inflasi Mei 2023 year on year (yoy) tembus 4%. Angka tersebut turun dibandingkan April 2023 yang tercatat 4,33% (yoy).
“Pada Mei 2023 terjadi inflasi sebesar 4 persen secara tahunan (year on year/yoy),” ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini dalam keterangannya, pada Senin, 5 Juni 2023.
Sedangkan, secara bulanan inflasi tercatat 0,09 persen, lebih rendah dibandingkan April 2023 yang sebesar 0,33 persen.
Pudji mengungkapkan inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,27 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,54 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,48 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,03 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,52 persen; kelompok transportasi sebesar 10,62 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,18 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,75 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,38 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,48 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen.
Jika dilihat dari polanya, lanjut Pudji, inflasi tahunan konsisten menurun sejak Maret 2023. Di mana pada Februari masih tercatat sebesar 5,47 persen dan setelah itu turun di bawah 5 persen.
Inflasi inti tahunan tercatat sebesar 2,66 persen, lebih rendah dari April 2023 yang 2,66 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil tarif kontrak rumah, sewa rumah, biaya perguruan tinggi, emas/perhiasan dan upah asisten rumah tangga.
Sedangkan, inflasi tahunan untuk harga yang diatur pemerintah tercatat 9,52 persen, lebih rendah dibandingkan April 2023 sebesar 10,32 persen.
“Komoditas yang dominan memberikan andil dari komponen ini selama setahun terakhir adalah bensin, rokok kretek filter, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan dalam kota, rokok putih dan rokok kretek,” terangnya.
Sementara untuk inflasi harga bergejolak secara tahunan tercatat sebesar 3,28 persen, lebih rendah dari kondisi April 2023 yang 3,74 persen. Komoditas yang memberikan andil adalah beras, telur ayaras, bawang putih dan bawang merah.