(Vibizmedia-Nasional) Kementerian Perindustrian menyebut indeks kepercayaan industri (IKI) Juni 2023 mencapai 53,93 meningkat 3,03 poin dibandingkan Mei 2023. Angka tersebut tertinggi sejak dirilisnya IKI pada November 2022 lalu.
Juru bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif mengungkapkan seluruh variabel pembentuk IKI Juni 2023 mengalami ekspansi dimana pesanan domestik masih menjadi faktor dominan yang mempengaruhi indeks variabel pesanan baru dan didorong peningkatan IKI di 21 subsektor industri.
Menurutnya, selain mengalami peningkatan IKI, beberapa subsektor juga menunjukkan mengalami ekspansi setelah sebelumnya selalu mengalami kontraksi. Dari 23 subsektor industri tersebut, terdapat delapan subsektor yang berubah dari kontraksi menjadi ekspansi pada Juni 2023.
Delapan subsektor tersebut adalah industri kertas dan barang dari kertas, industri karet, barang karet dan plastik, industri pencetakan dan reproduksi media rekaman, serta industri pengolahan tembakau. Kemudian, industri barang galian bukan logam, industri farmasi, obat kimia dan tradisional, industri pakaian jadi, dan industri logam dasar.
Sementara, tiga subsektor yang masih mengalami kontraksi, yaitu industri tekstil, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, dan industri pengolahan lainnya.
“Untuk bulan Juni, subsektor industri dengan nilai IKI tertinggi adalah industri kendaraan bermotor, trailer dan semitrailer, industri makanan, dan industri minuman,” kata Febri.
Terkait hal tersebut, Direktur Industri Aneka dan Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, dan Kerajinan Ni Nyoman Ambareny menyampaikan permasalahan yang dihadapi, khususnya pada industri yang berorientasi ekspor, antara lain industri alat musik, industri mainan, industri alat tulis, industri alat olahraga, dan industri bulu mata palsu.
“Masalah utama yang dihadapi adalah kondisi ekonomi negara tujuan ekspor, yaitu Uni Eropa dan Amerika Serikat belum kembali normal, Sehingga permintaan untuk produk-produk yang termasuk sebagai produk tersier belum kembali pulih,” ungkap Ambareny.