Pemerintah Kembangkan Belajar Sepanjang Hayat Lewat Program Prakerja

0
178

(Vibizmedia – Jakarta) Pemerintah mengembangkan pembelajaran sepanjang hayat atau lifelong learning untuk menghadapi berbagai tantangan global termasuk perubahan iklim, pergeseran demografis, dan volatilitas pasar tenaga kerja.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan belajar sepanjang hayat merupakan hal yang sangat penting baik bagi individu maupun bagi masyarakat, serta berfungsi sebagai alat yang ampuh dalam memberdayakan individu.

Lifelong learning memainkan peran penting dalam membekali individu dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sepenuhnya memanfaatkan kemajuan teknologi, termasuk yang didorong oleh generative artificial intelligence,” ungkapnya dalam opening speech secara daring dalam Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC) dari Jakarta Pusat, Senin (03/07/2023).

Dalam acara yang diselenggarakan oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dengan UNESCO Institute for Lifelong Learning itu, Menko Perekonomian menilai di era disrupsi ini, kunci untuk berkembang terletak pada kemampuan setiap individu untuk beradaptasi dan meningkatkan kemampuannya.

“Menanggapi tantangan tersebut, Indonesia berinisiatif bersama UNESCO Institute for Lifelong Learning untuk menyelenggarakan Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC) ini. Kami, sebagai Pemerintah, perlu menciptakan enabling policies dan program yang efektif. Kami juga perlu berkolaborasi untuk mendorong inisiatif lifelong learning ini,” ujarnya.

Menurut Menteri Airlangga dalam menciptakan tenaga kerja yang berkualitas tinggi, Pemerintah Indonesia memprioritaskan program skilling, reskilling, dan upskilling. Di sini lah peran besar Program Kartu Prakerja sebagai agenda utama Pemerintah.

Menteri Airlangga menyatakan, program yang diluncurkan pada masa pandemi pada tahun 2020 tersebut telah membantu lebih dari 17 juta orang. Program ini juga menjadi bukti komitmen Pemerintah untuk mendukung setiap warga dalam perjalanan lifelong learning mereka.

Keberhasilan Kartu Prakerja dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para penerima manfaat telah terlihat jelas. Berbagai evaluasi independen menegaskan bahwa program tersebut menyediakan pelatihan berkualitas yang mendorong lifelong learning dengan mengintegrasikan teknologi digital ke dalam praktik pembelajaran dan menawarkan pilihan pelatihan yang disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik.

“Sehubungan dengan komitmen kami terhadap lifelong learning, saya bangga meluncurkan Kampanye #ImALifelongLearner hari ini, berkolaborasi dengan UNESCO. Kampanye ini berfungsi sebagai fondasi gerakan global, menginisiasi dan menyatukan lifelong learners di seluruh dunia yang bersemangat untuk belajar dan menginspirasi orang lain,” jelas Menko Perekonomian.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga tak lupa mengajak para undangan yang hadir agar menggunakan kampanye tersebut sebagai platform untuk menekankan bahwa hak atas pendidikan harus inklusif, mencakup segala usia dan latar belakang.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Chair of Governing Board UNESCO Institute for Lifelong Learning, Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Duta Besar Romania untuk Indonesia, Vice Minister of Education and Sports Laos, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, dan Executive Director PMO Kartu Prakerja.

Baca juga:

88,9% Peserta Kartu Prakerja Rasakan Manfaat, Jokowi: Program Terus Dilanjutkan