(Vibizmedia-Nasional) Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menyebut bahwa pihaknya telah berupaya merumuskan berbagai langkah konkrit dalam menjaga ketersediaan dan stabilisasi pangan nasional.
Guna mendukung kestabilan ekonomi masyarakat serta mencegah lonjakan inflasi, Deputi Bidang Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Andriko Noto Susanto menyampaikan Badan Pangan Nasional terus melakukan pemantauan secara intensif terhadap harga-harga pangan untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga di pasaran.
Beberapa komoditas pangan yang perlu menjadi perhatian dalam satu minggu terakhir antara lain Jagung, Bawang Putih dan Daging Ayam Ras di mana terjadi fluktuasi harga terutama di wilayah timur Indonesia (Papua, Papua Barat, Maluku dan Sulawesi).
“Kami mengimbau semua stakeholder terkait, kepada gubernur dan bupati/walikota, untuk memperhatikan ketersediaan dan stabilitas pangan dan mengambil langkah-langkah yang efektif untuk mengatasi apabila terdapat kekurangan pasokan dan lonjakan harga di wilayah masing-masing. Seperti yang kerap disampaikan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, dengan saling bersinergi, kita dapat memastikan kecukupan pangan dan menjaga inflasi di wilayah masing-masing” ujar Andriko.
Dalam kesempatan yang sama, Mendagri Tito Karnavian meminta daerah dengan nilai Indeks Perkembangan Harga (IPH) yang tinggi harus membuat suatu gerakan upaya untuk mencari solusi permasalahannya.
“Setiap pemerintah daerah agar menemukan masalah apakah suplai yang kurang, barangnya yang kurang atau langka, atau distribusinya yang tidak berjalan sehingga ada penumpukan, atau pula transportasi yang terhambat,” tegasnya.
Sebagai informasi, rilis Badan Pusat Statistik (BPS) per 10 Juli 2023, angka inflasi membaik secara nasional 3.52 %, namun demikian angka inflasi di tingkat daerah masih bervariasi. Inflasi terendah di Jambi sebesar 1.96% dan tertinggi di Maluku sebesar 6.07%.
Untuk itu, Tito mengingatkan seluruh stakeholder saling berkoordinasi dan berkolaborasi untuk menekan angka inflasi di daerah masing-masing,
“Bagi daerah yang terkena inflasi tinggi atau rendah terus dipantau. Jangan cepat berpuas diri. Rendah pertahankan, tinggi harus bisa diturunkan,” ungkapnya.